Senin, 03 Juni 2013

TUGAS KELUARGA DALAM TAHAP PERKEMBANGAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistemkeluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluargadisepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktutertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agartahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugasperkemabangannya.Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanyamasalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensialatau aktual.

1.2.           Tujuan
1.2.1       Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya
1.2.2       Tujuan Khusus
1.2.2.1 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
1.2.2.2 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
1.2.2.3 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya.
1.2.2.4 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.
1.2.2.5 Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya

1.3.    Manfaat
1.3.1   Mahasiswa manpu memahami tentang konsep keluarga.
1.3.2   Mahasiswa dapat mengetahui arti peranan dalam keluarga khususnya dalam tahap perkembangan.
1.3.3   Memberikan pengalaman pada mahasiswa tentang pola kebiasaan keluarga di Indonesia.











BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1              Definisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.(Duvall dan Logan, 1986).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Maglaya, 1978).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1.      Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
2.      Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
3.      Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
4.      Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.




2.2              Struktur Keluarga
1.         Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2.         Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3.         Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4.         Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5.         Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Dari struktur keluarga diatas, maka dapat dipahami bahwa struktur keluarga memiliki ciri-ciri yaitu :
1.         Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2.         Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3.         Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

2.3              Ciri-Ciri Keluarga
1.        Suami sebagai pengambil keputusan.
2.        Merupakan suatu kesatuan yang utuh.
3.        Berbentuk monogram.
4.         Bertanggung jawab.
5.        Pengambil keputusan.
6.        Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
7.        Ikatan kekeluargaan sangat erat.
2.4              Bentuk Keluarga
1.    Tradisional :
a.  The nuclear family (keluarga inti).
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b.  The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
c.  Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri.
d.  The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
f.   The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.


i.   Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).
j.   Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.
2.    Non-tradisional :
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri.
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners).
f.   Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.

g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
i.   Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
j.   Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

2.5              Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1.      Peranan ayah.
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2.      Peranan ibu.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3.      Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

2.6              Fungsi Keluarga
1.  Fungsi biologis :
a.    Meneruskan keturunan.
b.    Memelihara dan membesarkan anak.
c.    Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d.   Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis :
a.    Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b.    Memberikan perhatian di antara anggota keluarga.
c.    Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d.   Memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi :
a.    Membina sosialisasi pada anak.
b.    Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
c.    Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4.  Fungsi ekonomi :
a.    Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b.    Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
c.    Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).
5.  Fungsi pendidikan :
a.    Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b.    Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c.    Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2.7              Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapanperkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yangsama.
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998).
1.      Pasangan Baru
     Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) danperempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah danmeninggalkan keluarga masing-masing.Meninggalkan keluarga bisa berartipsikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal denganorang tuanya.
      Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran danfungsi.Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaansendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya. Adapun tugas perkembangan, yaitu :
1.        Membina hubungan intim danmemuaskan.
2.        membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
3.        mendiskusikan rencana memiliki anak.
                 Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga, istri dan keluarga sendiri.
2.      Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama
     Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:
1.      Persiapan menjadi orang tua.
2.      Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan.
3.      Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
    Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuanberinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua danbayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tuadapat tercapai.
3.    Keluarga dengan anak pra sekolah
     Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan :
1.      Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
2.      Membantu anak untuk bersosialisasi.
3.      Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.
4.      Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat.
5.      Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6.      Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7.      Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
4.         Keluarga dengan anak sekolah
     Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir padasaat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlahmaksimal sehingga keluarga sangat sibuk.Selain aktivitas di sekolah, masing-masinganak memiliki minat sendiri.Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yangberbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :
2.        Mempertahankan keintiman pasangan.
3.        Memenuhi kebutuhan  dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
     Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5.         Keluarga dengan anak remaja
     Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besaruntuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.Tugas perkembangan :
1.        Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
2.        Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3.        Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4.        Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
     Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya danmembimbing anak untuk bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik orang tuadan remaja.

6.         Keluarga dengan anak dewasa
     Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anakterakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan adaatau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas perkembangan :
1.      Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2.      Mempertahankan keintiman pasangan.
3.      Membantu orang tua memasuki masa tua.
4.      Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5.      Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7.         Keluarga usia pertengahan
     Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhirsaat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase inidianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagalsebagai orang tua.Tugas perkembangan :
1.        Mempertahankan kesehatan.
2.        Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
3.        Meningkatkan keakraban pasangan.
     Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
8.         Keluarga usia lanjut
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal. Tugas perkembangan :
1.        Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2.        Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan.
3.        Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4.        Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5.        Melakukan life review.
6.        Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.


BAB 3
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
                        Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat

3.2         Saran
               Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

4 komentar: