Kamis, 27 September 2012

PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan, melaksanankan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya Sepotimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus, saling berkaitan, dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan, dan implementasi. Jadi, proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistemis, dinamis, komtinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.
Tujuan keperawatan komunitas adalah pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui :
·    Pelayanan keperawatan langsung terhadap individu,,keluarga dan kelompok khusus dalam konteks komunitas.
·    Perhatian langsung pada kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu,keluarga,dan kelompok.


1.2  Tujuan
1.2.1  Tujuan Umum
Adapun tujuan umumnya yaitu untuk mengetahui proses keperawatan komunitas.
1.2.2  Tujuan Khusus :
1.                Agar mahasiswa mampu menjelaskan definisi proses keperawatan komunitas.
2.    Agar mahasiswa mampu menerapkan Proses keperawatan komunitas di dalam masyarakat.



BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga, atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial, ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian adalah :
·          Pengumpulan Data
·          Pengolahan Data
·          Analisa Data
2.1.1     Pengumpulan Data
Tujuan:
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah.



Pengumpulan data meliputi :
a.    Data Inti
Ø  Riwayat / sejarah perkembangan desa
Data ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal  dan informal dikomunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan data umum mengenai lokasi daerah binaan ( yang dijadikan praktek keperawatan komunitas ), luas wilayah, iklim, tipe komunitas ( masyarakat rural atau urbal ), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas, dan pola perubahan komunitas.
Ø  Data demografi – penduduk
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan umur, Sekolah, ras atau suku, jenis kelamin, tipe keluarga, status perkawinan, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Ø  Vital statistik
Jabarkan atau uraikan data mengenai angka kelahiran, angka kematian atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota.
Ø  Keadaan geografi
Ø  Luas wilayah
Ø  Nilai, kepercayaan, dan Agama
Ø  Derajat kesehatan masyarakat (disajikan dalam bentuk tabel ; distribusi frekuensi).


data yang dikaji antara lain  mulai dari angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, dan cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas di kelompokkan berdasarkan kelompok berikut ini:
·         Kelompok usia. Mulai dari bayi , balita, usia sekolah, remaja dal lansia
·         Kelompok khusus di masyarakat. Mulai dari ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, dan penyakit menular.
Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:
1)    Riwayat Penyakit Keluarga ( dalam satu tahun terakhir )
·         Riwayat ISPA dalam keluarga
·         Penyakit asma
·          Penyakit cacingan
·          Diare
·          Penyakit keturunan
·          Demam berdarah
·          Penyakit cacat bawaan
·          TBC paru
·         Penyakit kulit
·          Penyakit mata
·          Penyakit rheumatik
·          Penyakit jantung
·          Penyakit gangguan jiwa
·         Penyakit menahun lainnya
2)    Imunisasi Balita
·         Jumlah balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
·          Jumlah balita yang tidak mendapatkan imunisasi
3)    Kesehatan Ibu Hamil
·         Jumlah ibu hamil saat ini
·         Frekuensi pemeriksaan saat kehamilan
·         Tempat pemeriksaan selama kehamilan
·         Alasan tidak periksa kehamilan
·         Jumlah ibu hamil yang diimunisasi TT
·         Alasan tidak imunisasi TT
·         Keadaan kehamilan sekarang
4)    Gizi Balita
·         Jumlah balita yang disusui
·          Lama balita mendapatkan ASI
·          Waktu pemberian makanan tambahan
·          Jenis makanan tambahan
·          Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
·          Tempat penimbangan balita
·          Jumlah balita yang memilki KMS
·          Status BB balita saat ini berdasarkan Grafik KMS
·          alasan tidak pernah ditimbangnya balita
·         Jumlah balita yang kurang gizi
5)    Keluarga Berencana
·         Jenis alat kontrasepsi yang digunakan
·         Tempat pelayanan KB
·         Alasan tidak ikut KB
6)    Kesehatan Remaja
·         Kegiatan waktu luang yang digunakan remaja
·         Ciri – ciri pada anak remaja
7)    Kesehatan Lanjut Usia
·         Jumlah Lansia saat ini
·         Masalah – masalah kesehatan yang dirasakan Lansia
·         Kegiatan Lansia diwaktu senggang
·         Perlunya dibentuk perkumpulan Lansia
b.    Data Lingkungan Fisik (disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi)
1)    Status kepemilikan tempat mandi
2)    Tempat pembuangan limbah keluarga
3)    Keadaan saluran pembuangan limbah
4)    Tempat pembuangan air besar
5)    Jenis jamban yang dimiliki
6)    Jarak jamban dengan sumber air
7)    Sumber air bersih yang digunakan keluarga
8)    Keadaan air bersih
9)    Pengolahan air minum
10) Tempat pembuangan sampah
11) Letak kandang
12) Frekuensi membersihkan kandang
13) Jenis lantai rumah
14) Frekuensi membersihkan rumah
15) Pemanfaatan pekarangan rumah
c.    Tempat Pelayanan Kesehatan dan Sosial
1)    Pelayanan Kesehatan
·         Lokasi sarana kesehatan
·         Sumber daya yang dimilki ( tenaga kesehatan dan Kader )
·         Karakteristik pemakai
·         Jumlah kunjungan
2)    Fasilitas Sosial ( Pasar, toko koperasi )
·         Lokasi
·         Kepemilikannya
·         Karakteristik pemakai
·         Jumlah kunjungan
d.    Ekonomi (Sumber Angket disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi)
1)    Jenis pekerjaan penduduk
2)    Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
3)    Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
e.    Keamanan dan Transportasi (Sumber Data Sekunder)
1)    Keamanan
·         Sistem keamanan lingkungan
·         Penanggulangan kebakaran
·         Penanggulangan bencana
2)    Transportasi
·         Kondisi jalan umum
·         Jenis transportasi umum
·         Jenis transportasi yang dimiliki keluarga
f.     Politik dan Pemerintahan (Sumber Data Sekunder)
1)    Sistem pemerintahan desa
2)    Struktur organisasi desa
3)    Struktur organisasi tingkat RW
4)    Kelompok organisasi dalam masyarakat
5)    Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan


g.    Komunikasi (Sumber Data Sekunder)
1)    Sarana umum komunikasi
2)    Jenis alat komunikasi yang digunakan oleh warga
3)    Cara penyebaran informasi
h.    Pendidikan (Sumber Angket dan Data Sekunder, penyajian dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi)
1)    Tingkat pendidikan penduduk
2)    Fasilitas pendidikan yang tersedia ( Formal dan Informal )
3)    Lokasi
4)    Sumber daya yang tersedia
5)    Karakteristik pemakai
6)    Jenis bahasa yang digunakan
i.      Rekreasi (Sumber Data Sekunder)
1)    Jenis tempat rekreasi
2)    Lokasi
3)    Karakteristik pemakai
4)    Biaya yang diperlukan





CATATAN :
Ø  Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
1.    Data Subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan
2.    Data Obyektif
Yaitu data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran
Ø  Sumber Data
1.    Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2.    Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, Puskesmas, atau Medical Record.



Ø  Cara Pengumpulan Data
1.    Wawancara atau Anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien / masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pasien atau keluarga, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat dalam format proses keperawatan.
2.    Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosis keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
2.1.2     Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, dengan langkah–langkah sebagai berikut :
1.    Klasifikasi / katagori data
2.    Perhitungan persentasi
3.    Tabulasi data
4.    Interprestasi data


2.1.3     Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Adapun macam – macam analisa data di komunitas adalah :
a.    Analisa Korelatif
Mengembangkan tingkat hubungan, pengaruh dari dua atau lebih sub – variabel yang diteliti menggunakan perhitungan secara statistik.
Contoh : Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap penderita TBC dengan status kesehatan fisik : fungsi pernafasan. 
b.    Analisa data berdasarkan kelompok data / data fokus yang dianggap sebagai masalah
Ø  Insiden penyakit terbanyak
Ø  Keluhan yang paling banyak dirasakan
Ø  Pola / perilaku yang tidak sehat
Ø  Lingkungan yang tidak sehat
Ø  Pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang efektif
Ø  Peran serta masyarakat yang kurang mendukung
Ø  Target / cakupan program yang kurang tercapai


c.    Analisa faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah atau lazimnya disebut dengan etiologi.
Ø  Faktor budaya masyarakat
Ø  Pengetahuan yang kurang
Ø  Sikap masyarakat yang kurang mendukung
Ø  Dukungan yang kurang dari pemimpin formal dan informal
Ø  Kurangnya Kader kesehatan masyarakat
Ø  Kurangnya fasilitas pendukung masyarakat
Ø  Kurang efektifnya pengorganisasian 
Ø  Kondisi lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
Ø  Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
Ø  Kurangnya keterampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
Ø  Kurangnya keterampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
Ø  Faktor finansial
Ø  Komunikasi / koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan yang kurang efektif
Ø  Dll



2.1.4     Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun, masalah yangtelah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas harus membuat prioritas masalah.
2.1.5     Prioritas Masalah
Prioritas Masalah Kriteria penentuan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan diantaranya adalah:
a.    Perhatian masyarakat
b.    Prevalensi kejadian
c.    Berat ringannya masalah
d.    Kemungkinan masalah untuk diatasi
e.    Tersedianya sumber daya masyarakat
f.     Aspek politis
2.2        Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat yang nyata ( aktual ), resiko / resiko tinggi, dan potensial.
Ø  Aktual: dimana karakteristiknya adalah adanya data mayor      ( (utama) sehingga masalah cukup valid untuk diangkat.
Ø  Resiko dan Resiko tinggi: dimana karakteristiknya adalah adanya faktor – faktor dikomunitas yang beresiko.
Ø  Potensial / Wellnes / Sejahtera: menggambarkan keadaan sehat dikomunitas. Diagnosa ini perlu diangkat dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi komunitas yang sudah sehat tersebut dengan kegiatan promotif dan preventif.
Komponen utama diagnosa keperawatan, Yaitu:
·         Problem ( masalah )
·         Etiologi ( penyebab )
·         Sign / Siptom ( tanda / gejala )
        2.2.1        Problem (Masalah)
Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi, dengan mengacu pada klasifikasi masalah menurut OMAHA, yaitu :
a.    Pemilikan Lingkungan:
Ø  Pendapatan
Ø  Sanitasi
Ø  Pemukiman
Ø  Keamanan pemukiman / tempat kerja
Ø  Dll
b.    Pemilikan Psikososial:
Ø  Komunikasi dengan sumber masyarakat
Ø  Kontak sosial
Ø  Perubahan peranan
Ø  Kegelisahan agama
Ø  Stabilitas sosial
Ø  Penelantaran anak / ramaja
Ø  Pertumbuhan dan perkembangan
Ø  Dll
c.    Pemilikan Fisiologis
Ø  Pendengaran
Ø  Pengelihatan
Ø  Berbicara dan bahasa
Ø  Fungsi neuromuskuler
Ø  Respirasi
Ø  Sirkulasi
Ø  Digesti
Ø  Dll
d.    Pemilikan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan
Ø  Nutrisi
Ø  Pola istirahat
Ø  Aktifitas fisik
Ø  Kebersihan perorangan
Ø  Penyalahgunaan obat
Ø  Keluarga berencana
Ø  Dll

        2.2.2        Etiologi (Penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi :
a.    Faktor budaya masayarakat
b.    Pengetahuan yang kurang
c.    Sikap masyarakat yang kurang mendukung
d.    Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau informal
e.    Kurangnya Kader kesehatan masyarakat
f.     Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
g.    Kurang efektifnya pengorganisasian
h.    Kondisi lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
i.      Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
j.      Kurangnya keterampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
k.    Kurangnya keterampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
l.      Faktor finansial
m.   Komunikasi / koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan kurang efektif
        2.2.3        Sign / Siptom ( tanda / gejala )
a.    Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
b.    Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
c.    Data – data yang menunjang timbulnya masalah
Untuk menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal–hal sebagai  berikut :
a.    Kemampuan masyarakat untuk menaggulangi masalah
b.    Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
c.    Partisipasi dan peran serta masyarakat
2.3        Perencanaan
Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan ang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Jadi, perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusunharus mencakup elemen-elemen berikut ini.
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang disusun harus mencakup :
1.    Merupakan tujuan keperawatan yang akan dicapai
2.    Rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan
3.    Kriteria hasil untuk mencapai tujuan
      2.3.1.        Merumuskan Tujuan
a.    Kriteria rumusan tujuan :
Ø  Berfokus kepada masyarakat
Ø  Jelas dan singkat
Ø  Dapat diukur dan diobservasi
Ø  Realistik
Ø  Waktu relative dibatasi ( jangka pendek dan jangka panjang)
Ø  Melibatkan peran serta masyarakat
b.    Formulasi rumusan tujuan keperawatan
Ø  Satuan subyek masyarakat  ( S= Subjek )
Ø  Perilaku masyarakat  ( P= Predikat )
Ø  Satuan predikat ( kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat/ K.1= Kondisi  )
Ø  Kriteria untuk menentukan pencapaian tujuan (K.2= Kriteria )
Rumus :
Formulasi : T = S + P + K.1 + K.2
Selain itu, dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini:
1.    Dibuat berdasarkan goal = sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan.
2.    Perilaku yang diharapkan berubah.
3.    S    : Specific.
4.    M   : Measurable atau dapat diukur.
5.    A    : Attainable atau dapat dicapai.
6.    R   : Relevan/realistis atau sesuai.
7.    T    : Time-Bound atau waktu tertentu.
8.    S    : Sustainable atau berkelanjutan.



      2.3.2.        Rencana Tindakan Keperawatan
Langkah – langkah dalam perencanaan
a.    Identifikasi alternatif tindakan keperawatan.
b.    Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
c.    Libatkan peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan (MMD / lokakarya mini).
d.    Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.
e.    Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat  memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan masayarakat.
f.     Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
g.    Tindakan harus bersifat realistik
h.    Disusun secara berurutan
      2.3.3.        Kriteria Hasil Untuk Mencapai Tujuan
Kriteria dalam perencanaan :
a.    Memakai kata kerja yang tepat
b.    Dapat dimodifikasi
c.    Bersifat spesifik
·         Siapa yang akan melakukan ?
·         Apa yang dilakukan ?
·         Dimana dilakukan ?
·         Kapan dilakukan ?
·         Bagaimana melakukan ?
·         Frekuensi melakukan
2.4        Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun dengan melibatkan secara aktif masyarakat melalui kelompok – kelompok yang ada di masyarakat, Puskesmas / Dinas Kesehatan atau sektor terkait lainnya, yang meliputi kegiatan :
a.    Promotif
b.    Preventif
c.    Pelayanan kesehatan langsung
        2.4.1       Promotif
a.    Pelatihan kader kesehatan
b.    Penyuluhan kesehatan / pendidikan kesehatan
c.    Standarisasi nutrisi yang baik
d.    Penyediaan perumahan
e.    Tempat – tempat rekreasi
f.     Konseling perkawinan
g.    Pendidikan seks dan masalah – masalah genetika
h.    Pemeriksaan kesehatan secara periodik
        2.4.2       Preventif
a.    Keselamatan dan kesehatan kerja
b.    Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
c.    Pemberian nutrisi khusus
d.    Pengamanan atau penyimpanan barang, bahan yang berbahaya
e.    Pemeriksaan kesehatan secara berkala
f.     Imunisasi khusus pada kelompok khusus
g.    Personal higiene dan kesehatan lingkungan
h.    Perlindungan kecelakaan kerja dan keselamatan kerja
i.      Menghindari dari sumber energi
        2.4.3       Pelayanan Kesehatan Langsung
a.    Pelayanan kesehatan di Posyandu balita dan lansia
b.    Home care
c.    Rujukan
d.    Pembinaan pada kelompok – kelompok masyarakat
·         Prinsip – prinsip dalam pelaksanaan keperawatan:
1.    Berdasarkan respon masyarakat
2.    Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat
3.    Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungan
4.    Bekerja sama dengan profesi lain
5.    Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
6.    Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat secara esensial
7.    Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat
8.    Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan perawatan
·         Prinsip- prinsip lain yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah inovatif, integrated, rasional, mampu dan mandiri, serta ugem (yakin atau percaya pada kemampuannya).
1.    Inovatif :Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) serta berdasarkan pada iman dan taqwa (IMTAQ).
2.    Integrasi :Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan.
3.    Rasional :Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional, demi tercapainya rencana program yang telah disusun.
4.    Mampu dan mandiri :Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten dibidangnya.
5.    Ugem :Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai. Fokus implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah program kesehatan komunitas dengan strategi community organization dan parthnerships in community (model for nursing parthnerships).
·         Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan
1.    Keterlibatan petugas kesehatan non keperawatan, kader, tokoh masyarakat dalam rangka alih peran
2.    Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan kesehatan
3.    Keterpaduan ( tenaga, biaya, waktu, lokasi, sarana dan prasarana dengan pelayanan kesehatan maupun sektor lain.
4.    Setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat pada catatan yang disediakan.
2.5        Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses  dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tesebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dibandingkan dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam prilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau diluruskan sebelumnya.
2.5.1        Macam-macam evaluasi
Ø  Formatif dan sumatif
Ø  Input, proses, output


2.5.2        Fokus evaluasi :
1.    Relevansi. Apakah program diperlukan? Program yang ada atau baru?
2.    Perkembangan atau kemajuan. Apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan? Bagaimana staf, fasilitas, dan jumlah peserta?
3.    Efisiensi biaya (cost efficiency). Bagaimana biayanya? Apa keuntungan dari program tersebut?
4.    Efektivitas. Apakah tujuan tercapai? Apakah klien puas? Apakah fokus pada formatif dan apa hasil jangka pendek yang diperoleh?
5.    Impact. Bagaimanakah dampak jangka panjang? Apakah ada perubahan prilaku dalam 6 minggu, 6 bulan, atau 1 tahun ke depan? Dan apakah status kesehatan masyarakat meningkat?
2.5.3        Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian
Ø  Membandigkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah disediakan
Ø  Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap pelaksanaan
Ø  Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
2.5.4        Kegunaan penilaian
Ø  Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
Ø  Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan
Ø  Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
Ø  Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan.

2.5.5        Hasil evaluasI :
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaiitu :
1.    Tujuan tercapai :Apakah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2.    Tujuan tercapai sebagai :Apakah tujuan tidak tercapai secara maksimal sehingga perlu dicari penyebab, cara memperbaiki, dan mengatasinya.
3.    Tujuan tidak tercapai :Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali, bahkan timbul masalah baru. Diperlukan pengkajian secara mendalam apakah terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-faktor yang lain yang tidak sesuai dan menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

BAB 3
PENUTUP
 3.1        Kesimpulan
proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistemis, dinamis, komtinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.
Kemudian menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

 3.2        Saran
Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya serta buku ini dapat menjadi referensi untuk pembuatan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. 2009. Jakarta : Salemba Medika
Efendi, Ferry, Gadi, Makhfudli. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas.
Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul, ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori Dan Aplikasi. 2009. Jakarta : Salemba