BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses keperawatan adalah
serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan,
melaksanankan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai
dan memelihara kesehatannya Sepotimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut
dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus, saling berkaitan, dan dinamis.
Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan
data, pengkajian, perencanaan, dan implementasi. Jadi, proses keperawatan komunitas
adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistemis, dinamis,
komtinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari
klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.
Tujuan keperawatan komunitas adalah pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui :
·
Pelayanan keperawatan langsung terhadap individu,,keluarga dan kelompok khusus dalam konteks komunitas.
·
Perhatian langsung pada kesehatan seluruh masyarakat
dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu,keluarga,dan kelompok.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan
Umum
Adapun tujuan umumnya yaitu untuk mengetahui proses keperawatan
komunitas.
1.2.2 Tujuan
Khusus :
1. Agar mahasiswa
mampu menjelaskan definisi proses keperawatan komunitas.
2. Agar mahasiswa mampu menerapkan Proses keperawatan komunitas di dalam masyarakat.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan
data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis
sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,
keluarga, atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,
psikologis, sosial, ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Kegiatan
yang dilakukan dalam pengkajian adalah :
·
Pengumpulan Data
·
Pengolahan Data
·
Analisa Data
2.1.1 Pengumpulan Data
Tujuan:
Pengumpulan data dimaksudkan untuk
memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan
dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah.
Pengumpulan
data meliputi :
a. Data Inti
Ø Riwayat
/ sejarah perkembangan desa
Data
ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal dikomunitas dan studi dokumentasi
sejarah komunitas tersebut. Uraikan data umum mengenai lokasi daerah binaan (
yang dijadikan praktek keperawatan komunitas ), luas wilayah, iklim, tipe
komunitas ( masyarakat rural atau urbal ), keadaan demografi, struktur politik,
distribusi kekuatan komunitas, dan pola perubahan komunitas.
Ø Data
demografi – penduduk
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan umur,
Sekolah, ras atau suku, jenis kelamin, tipe keluarga, status perkawinan,
bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Ø Vital
statistik
Jabarkan atau uraikan data mengenai angka
kelahiran, angka kematian atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota.
Ø Keadaan
geografi
Ø Luas
wilayah
Ø Nilai,
kepercayaan, dan Agama
Ø Derajat
kesehatan masyarakat (disajikan dalam bentuk tabel ; distribusi frekuensi).
data yang dikaji antara lain mulai dari angka mortalitas, morbiditas, IMR,
MMR, dan cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas di
kelompokkan berdasarkan kelompok berikut ini:
·
Kelompok usia. Mulai dari
bayi , balita, usia sekolah, remaja dal lansia
·
Kelompok khusus di
masyarakat. Mulai dari ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis,
dan penyakit menular.
Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan
sebagai berikut:
1) Riwayat
Penyakit Keluarga ( dalam satu tahun terakhir )
·
Riwayat ISPA dalam keluarga
·
Penyakit asma
·
Penyakit cacingan
·
Diare
·
Penyakit keturunan
·
Demam berdarah
·
Penyakit cacat bawaan
·
TBC paru
·
Penyakit kulit
·
Penyakit mata
·
Penyakit rheumatik
·
Penyakit jantung
·
Penyakit gangguan jiwa
·
Penyakit menahun lainnya
2) Imunisasi
Balita
·
Jumlah balita yang
mendapatkan imunisasi lengkap
·
Jumlah balita yang tidak mendapatkan imunisasi
3) Kesehatan
Ibu Hamil
·
Jumlah ibu hamil saat ini
·
Frekuensi pemeriksaan saat
kehamilan
·
Tempat pemeriksaan selama
kehamilan
·
Alasan tidak periksa
kehamilan
·
Jumlah ibu hamil yang
diimunisasi TT
·
Alasan tidak imunisasi TT
·
Keadaan kehamilan sekarang
4) Gizi
Balita
·
Jumlah balita yang disusui
·
Lama balita mendapatkan ASI
·
Waktu pemberian makanan tambahan
·
Jenis makanan tambahan
·
Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
·
Tempat penimbangan balita
·
Jumlah balita yang memilki KMS
·
Status BB balita saat ini berdasarkan Grafik
KMS
·
alasan tidak pernah ditimbangnya balita
·
Jumlah balita yang kurang
gizi
5) Keluarga
Berencana
·
Jenis alat kontrasepsi yang
digunakan
·
Tempat pelayanan KB
·
Alasan tidak ikut KB
6) Kesehatan
Remaja
·
Kegiatan waktu luang yang
digunakan remaja
·
Ciri – ciri pada anak remaja
7) Kesehatan
Lanjut Usia
·
Jumlah Lansia saat ini
·
Masalah – masalah kesehatan
yang dirasakan Lansia
·
Kegiatan Lansia diwaktu
senggang
·
Perlunya dibentuk
perkumpulan Lansia
b. Data Lingkungan Fisik
(disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi)
1) Status
kepemilikan tempat mandi
2) Tempat
pembuangan limbah keluarga
3) Keadaan
saluran pembuangan limbah
4) Tempat
pembuangan air besar
5) Jenis
jamban yang dimiliki
6) Jarak
jamban dengan sumber air
7) Sumber
air bersih yang digunakan keluarga
8) Keadaan
air bersih
9) Pengolahan
air minum
10) Tempat
pembuangan sampah
11) Letak
kandang
12) Frekuensi
membersihkan kandang
13) Jenis
lantai rumah
14) Frekuensi
membersihkan rumah
15) Pemanfaatan
pekarangan rumah
c. Tempat Pelayanan
Kesehatan dan Sosial
1) Pelayanan
Kesehatan
·
Lokasi sarana kesehatan
·
Sumber daya yang dimilki (
tenaga kesehatan dan Kader )
·
Karakteristik pemakai
·
Jumlah kunjungan
2) Fasilitas
Sosial ( Pasar, toko koperasi )
·
Lokasi
·
Kepemilikannya
·
Karakteristik pemakai
·
Jumlah kunjungan
d. Ekonomi (Sumber Angket
disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi)
1) Jenis
pekerjaan penduduk
2) Jumlah
penghasilan rata – rata tiap bulan
3) Jumlah
pengeluaran rata – rata tiap bulan
e. Keamanan dan Transportasi
(Sumber Data
Sekunder)
1) Keamanan
·
Sistem keamanan lingkungan
·
Penanggulangan kebakaran
·
Penanggulangan bencana
2) Transportasi
·
Kondisi jalan umum
·
Jenis transportasi umum
·
Jenis transportasi yang
dimiliki keluarga
f. Politik dan Pemerintahan
(Sumber Data Sekunder)
1) Sistem
pemerintahan desa
2) Struktur
organisasi desa
3) Struktur
organisasi tingkat RW
4) Kelompok
organisasi dalam masyarakat
5) Peran
serta kelompok organisasi dalam kesehatan
g. Komunikasi
(Sumber Data
Sekunder)
1) Sarana
umum komunikasi
2) Jenis
alat komunikasi yang digunakan oleh warga
3) Cara
penyebaran informasi
h. Pendidikan (Sumber Angket
dan Data Sekunder, penyajian dalam bentuk narasi dan tabel distribusi
frekuensi)
1) Tingkat
pendidikan penduduk
2) Fasilitas
pendidikan yang tersedia ( Formal dan Informal )
3) Lokasi
4) Sumber
daya yang tersedia
5) Karakteristik
pemakai
6) Jenis
bahasa yang digunakan
i. Rekreasi
(Sumber Data
Sekunder)
1) Jenis
tempat rekreasi
2) Lokasi
3) Karakteristik
pemakai
4) Biaya
yang diperlukan
CATATAN :
Ø Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh
dari data subyektif dan obyektif.
1. Data
Subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan
atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan
2. Data
Obyektif
Yaitu data yang diperoleh melalui suatu
pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran
Ø Sumber Data
1. Data
Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji
dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2. Data
Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain
yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, Puskesmas, atau Medical Record.
Ø Cara Pengumpulan Data
1. Wawancara
atau Anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi
timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara perawat dengan pasien atau
keluarga pasien / masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah
kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pasien atau keluarga, dan
selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat dalam format proses
keperawatan.
2. Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas
dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka
menegakkan diagnosis keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca
indera dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
2.1.2 Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan
selanjutnya adalah pengolahan data, dengan langkah–langkah sebagai berikut :
1. Klasifikasi
/ katagori data
2. Perhitungan
persentasi
3. Tabulasi
data
4. Interprestasi data
2.1.3 Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk
mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat.
Adapun macam – macam analisa data di
komunitas adalah :
a. Analisa
Korelatif
Mengembangkan
tingkat hubungan, pengaruh dari dua atau lebih sub – variabel yang diteliti
menggunakan perhitungan secara statistik.
Contoh : Hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap penderita TBC dengan status kesehatan fisik : fungsi
pernafasan.
b. Analisa
data berdasarkan kelompok data / data fokus yang dianggap sebagai masalah
Ø Insiden
penyakit terbanyak
Ø Keluhan
yang paling banyak dirasakan
Ø Pola
/ perilaku yang tidak sehat
Ø Lingkungan
yang tidak sehat
Ø Pemanfaatan
layanan kesehatan yang kurang efektif
Ø Peran
serta masyarakat yang kurang mendukung
Ø Target
/ cakupan program yang kurang tercapai
c. Analisa
faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah atau lazimnya disebut dengan
etiologi.
Ø Faktor
budaya masyarakat
Ø Pengetahuan
yang kurang
Ø Sikap
masyarakat yang kurang mendukung
Ø Dukungan
yang kurang dari pemimpin formal dan informal
Ø Kurangnya
Kader kesehatan masyarakat
Ø Kurangnya
fasilitas pendukung masyarakat
Ø Kurang
efektifnya pengorganisasian
Ø Kondisi
lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
Ø Pelayanan
kesehatan yang kurang memadai
Ø Kurangnya
keterampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
Ø Kurangnya
keterampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
Ø Faktor
finansial
Ø Komunikasi
/ koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan yang kurang efektif
Ø Dll
2.1.4 Perumusan
Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data yang diperoleh,
maka dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun, masalah
yangtelah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu,
perawat komunitas harus membuat prioritas masalah.
2.1.5 Prioritas
Masalah
Prioritas Masalah Kriteria penentuan
prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan diantaranya adalah:
a. Perhatian
masyarakat
b. Prevalensi
kejadian
c. Berat
ringannya masalah
d. Kemungkinan
masalah untuk diatasi
e. Tersedianya
sumber daya masyarakat
f. Aspek
politis
2.2
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang
masalah dan status kesehatan masyarakat yang nyata ( aktual ), resiko / resiko
tinggi, dan potensial.
Ø Aktual: dimana
karakteristiknya adalah adanya data mayor
( (utama) sehingga masalah cukup valid untuk diangkat.
Ø Resiko dan Resiko tinggi:
dimana karakteristiknya adalah adanya faktor – faktor dikomunitas yang
beresiko.
Ø Potensial / Wellnes / Sejahtera:
menggambarkan keadaan sehat dikomunitas. Diagnosa ini perlu diangkat dengan
tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi komunitas yang sudah sehat
tersebut dengan kegiatan promotif dan preventif.
Komponen utama diagnosa keperawatan, Yaitu:
·
Problem ( masalah )
·
Etiologi ( penyebab )
·
Sign / Siptom ( tanda /
gejala )
2.2.1
Problem (Masalah)
Merupakan kesenjangan atau penyimpangan
dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi, dengan mengacu pada
klasifikasi masalah menurut OMAHA, yaitu :
a. Pemilikan
Lingkungan:
Ø Pendapatan
Ø Sanitasi
Ø Pemukiman
Ø Keamanan
pemukiman / tempat kerja
Ø Dll
b. Pemilikan
Psikososial:
Ø Komunikasi
dengan sumber masyarakat
Ø Kontak
sosial
Ø Perubahan
peranan
Ø Kegelisahan
agama
Ø Stabilitas
sosial
Ø Penelantaran
anak / ramaja
Ø Pertumbuhan
dan perkembangan
Ø Dll
c. Pemilikan
Fisiologis
Ø Pendengaran
Ø Pengelihatan
Ø Berbicara
dan bahasa
Ø Fungsi
neuromuskuler
Ø Respirasi
Ø Sirkulasi
Ø Digesti
Ø Dll
d. Pemilikan
Yang Berhubungan Dengan Kesehatan
Ø Nutrisi
Ø Pola
istirahat
Ø Aktifitas
fisik
Ø Kebersihan
perorangan
Ø Penyalahgunaan
obat
Ø Keluarga
berencana
Ø Dll
2.2.2
Etiologi
(Penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan
atau keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan
yang meliputi :
a. Faktor
budaya masayarakat
b. Pengetahuan
yang kurang
c. Sikap
masyarakat yang kurang mendukung
d. Dukungan
yang kurang dari pemimpin formal atau informal
e. Kurangnya
Kader kesehatan masyarakat
f. Kurangnya
fasilitas pendukung di masyarakat
g. Kurang
efektifnya pengorganisasian
h. Kondisi
lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
i. Pelayanan
kesehatan yang kurang memadai
j. Kurangnya
keterampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
k. Kurangnya
keterampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
l. Faktor
finansial
m. Komunikasi
/ koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan kurang efektif
2.2.3
Sign
/ Siptom ( tanda / gejala )
a. Informasi
yang perlu untuk merumuskan diagnosa
b. Serangkaian
petunjuk timbulnya masalah
c. Data
– data yang menunjang timbulnya masalah
Untuk menegakkan diagnosa keperawatan
minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan
hal–hal sebagai berikut :
a. Kemampuan
masyarakat untuk menaggulangi masalah
b. Sumber
daya yang tersedia dari masyarakat
c. Partisipasi
dan peran serta masyarakat
2.3
Perencanaan
Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan ang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien. Jadi, perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana
keperawatan yang disusunharus mencakup elemen-elemen berikut ini.
Perencanaan
asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang
telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang disusun harus mencakup :
1. Merupakan
tujuan keperawatan yang akan dicapai
2. Rencana
tindakan keperawatan yang dilaksanakan
3. Kriteria
hasil untuk mencapai tujuan
2.3.1.
Merumuskan
Tujuan
a. Kriteria
rumusan tujuan :
Ø Berfokus
kepada masyarakat
Ø Jelas
dan singkat
Ø Dapat
diukur dan diobservasi
Ø Realistik
Ø Waktu
relative dibatasi ( jangka pendek dan jangka panjang)
Ø Melibatkan
peran serta masyarakat
b. Formulasi
rumusan tujuan keperawatan
Ø Satuan
subyek masyarakat ( S= Subjek )
Ø Perilaku
masyarakat ( P= Predikat )
Ø Satuan
predikat ( kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat/ K.1= Kondisi )
Ø Kriteria
untuk menentukan pencapaian tujuan (K.2= Kriteria )
Rumus
:
Formulasi
: T = S + P + K.1 + K.2
Selain
itu, dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini:
1. Dibuat
berdasarkan goal = sasaran dibagi
hasil akhir yang diharapkan.
2. Perilaku
yang diharapkan berubah.
3. S : Specific.
4. M : Measurable atau dapat diukur.
5. A : Attainable atau dapat dicapai.
6. R : Relevan/realistis atau sesuai.
7. T : Time-Bound atau waktu tertentu.
8. S : Sustainable atau berkelanjutan.
2.3.2.
Rencana
Tindakan Keperawatan
Langkah – langkah dalam perencanaan
a. Identifikasi
alternatif tindakan keperawatan.
b. Tetapkan
tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
c. Libatkan
peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan (MMD / lokakarya mini).
d. Pertimbangan
sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.
e. Tindakan
yang akan dilaksanakan harus dapat
memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan masayarakat.
f. Mengarah
kepada tujuan yang akan dicapai
g. Tindakan
harus bersifat realistik
h. Disusun
secara berurutan
2.3.3.
Kriteria
Hasil Untuk Mencapai Tujuan
Kriteria
dalam perencanaan :
a. Memakai
kata kerja yang tepat
b. Dapat
dimodifikasi
c. Bersifat
spesifik
·
Siapa yang akan melakukan ?
·
Apa yang dilakukan ?
·
Dimana dilakukan ?
·
Kapan dilakukan ?
·
Bagaimana melakukan ?
·
Frekuensi melakukan
2.4
Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari
rencana asuhan keperawatan yang telah disusun dengan melibatkan secara aktif
masyarakat melalui kelompok – kelompok yang ada di masyarakat, Puskesmas / Dinas Kesehatan atau
sektor terkait lainnya, yang meliputi kegiatan :
a. Promotif
b. Preventif
c. Pelayanan
kesehatan langsung
2.4.1
Promotif
a. Pelatihan
kader kesehatan
b. Penyuluhan
kesehatan / pendidikan kesehatan
c. Standarisasi
nutrisi yang baik
d. Penyediaan
perumahan
e. Tempat
– tempat rekreasi
f. Konseling
perkawinan
g. Pendidikan
seks dan masalah – masalah genetika
h. Pemeriksaan
kesehatan secara periodik
2.4.2
Preventif
a. Keselamatan
dan kesehatan kerja
b. Pencegahan
penyakit dan masalah kesehatan
c. Pemberian
nutrisi khusus
d. Pengamanan
atau penyimpanan barang, bahan yang berbahaya
e. Pemeriksaan
kesehatan secara berkala
f. Imunisasi
khusus pada kelompok khusus
g. Personal
higiene dan kesehatan lingkungan
h. Perlindungan
kecelakaan kerja dan keselamatan kerja
i. Menghindari
dari sumber energi
2.4.3
Pelayanan Kesehatan Langsung
a. Pelayanan
kesehatan di Posyandu balita dan lansia
b. Home
care
c. Rujukan
d. Pembinaan
pada kelompok – kelompok masyarakat
·
Prinsip
– prinsip dalam pelaksanaan keperawatan:
1. Berdasarkan
respon masyarakat
2. Disesuaikan
dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat
3. Meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungan
4. Bekerja sama dengan profesi lain
5. Menekankan
pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
6. Mempertimbangkan
kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat secara esensial
7. Memperhatikan
perubahan lingkungan masyarakat
8. Melibatkan
partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan perawatan
·
Prinsip- prinsip lain yang
umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas
adalah inovatif, integrated, rasional, mampu dan mandiri, serta ugem (yakin atau
percaya pada kemampuannya).
1. Inovatif :Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai
wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi (IPTEK) serta berdasarkan pada iman dan taqwa (IMTAQ).
2. Integrasi
:Perawat kesehatan masyarakat harus mampu
bekerja sama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan.
3. Rasional
:Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan
asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional, demi
tercapainya rencana program yang telah disusun.
4. Mampu
dan mandiri :Perawat
kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam
melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten dibidangnya.
5. Ugem
:Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan
percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan akan tercapai. Fokus implementasi asuhan keperawatan
komunitas adalah program kesehatan komunitas dengan strategi community organization dan parthnerships
in community (model for nursing parthnerships).
·
Hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan
1. Keterlibatan
petugas kesehatan non keperawatan, kader, tokoh masyarakat dalam rangka alih
peran
2. Terselenggaranya
rujukan medis dan rujukan kesehatan
3. Keterpaduan
( tenaga, biaya, waktu, lokasi, sarana dan prasarana dengan pelayanan kesehatan
maupun sektor lain.
4. Setiap
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat pada catatan yang disediakan.
2.5
Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tesebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dibandingkan dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam
prilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau diluruskan sebelumnya.
2.5.1
Macam-macam
evaluasi
Ø Formatif
dan sumatif
Ø Input,
proses, output
2.5.2
Fokus evaluasi :
1. Relevansi.
Apakah program diperlukan? Program yang ada atau baru?
2. Perkembangan
atau kemajuan. Apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan? Bagaimana staf,
fasilitas, dan jumlah peserta?
3. Efisiensi
biaya (cost efficiency). Bagaimana biayanya? Apa keuntungan dari program
tersebut?
4. Efektivitas.
Apakah tujuan tercapai? Apakah klien puas? Apakah fokus pada formatif dan apa
hasil jangka pendek yang diperoleh?
5. Impact.
Bagaimanakah dampak jangka panjang? Apakah ada perubahan prilaku dalam 6
minggu, 6 bulan, atau 1 tahun ke depan? Dan apakah status kesehatan masyarakat
meningkat?
2.5.3
Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian
Ø Membandigkan
hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah disediakan
Ø Menilai
efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap
pelaksanaan
Ø Hasil
penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila
masalah belum teratasi.
2.5.4
Kegunaan
penilaian
Ø Untuk
menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
Ø Untuk
menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan
Ø Menilai
pelaksanaan asuhan keperawatan
Ø Sebagai
umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses
keperawatan.
2.5.5
Hasil evaluasI :
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil
evaluasi, yaiitu :
1. Tujuan
tercapai :Apakah
individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan
tercapai sebagai :Apakah
tujuan tidak tercapai secara maksimal sehingga perlu dicari penyebab, cara
memperbaiki, dan mengatasinya.
3. Tujuan
tidak tercapai :Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali, bahkan timbul masalah baru.
Diperlukan pengkajian secara mendalam apakah terdapat problem dalam data,
analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-faktor yang lain yang tidak sesuai
dan menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
proses keperawatan komunitas
adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistemis, dinamis,
komtinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari
klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.
Kemudian menetapkan langkah
proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
3.2
Saran
Penulis berharap mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya serta buku ini dapat menjadi
referensi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal,
Chayatin, Nurul. Ilmu Keperawatan
Komunitas 2. 2009. Jakarta : Salemba Medika
Efendi, Ferry, Gadi,
Makhfudli. Konsep Dasar Keperawatan
Kesehatan Komunitas.
Mubarak, Wahit Iqbal,
Chayatin, Nurul, ilmu Kesehatan
Masyarakat : Teori Dan Aplikasi. 2009. Jakarta : Salemba