BAB I
PENDAHULUAN
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang
keparawatan. Praktik keperawatan
keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan
proses keperawatan kepada keluarga dan anggota anggotanya dalam situasi sehat
dan sakit.
Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada
kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan
keluarga.
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit
keluarg Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan.
Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan
kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan
Salah satu
aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga,
bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara
empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas
kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat. Unit dasar ini
memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang
dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga
memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang
individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah
kesejahteraan anggota keluarganya.
Minuchin
(1977), seorang ahli terapi keluarga ternama, membuat ringkasan dengan begitu
indah tentang peran ganda yang dimainkan oleh keluarga: Keluarga merupakan
matriks dari perasaan beridentitas dari anggota-anggotanya, merasa memiliki dan
berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial
anggota-anggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya secara umum. Keluarga juga
membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan
dan nilai-nilai dari suatu masyarakat dan dengan demikian melestarikannya.
Keluarga harus beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara
keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu semua
tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai
kelompok referensi dari individu (Friedman, 1998) Beberapa alasan mengapa unit
keluarga harus menjadi fokus sentral dari perawatan :
1.
Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan
status kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi
setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara individu, mulai dari
strategi- strategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji/menilai dan memberikan
perawatan kesehatan merupakan hal yang penting dalam membantu setiap anggota
kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimum.
2.
Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus
pada peningkatan perawatan diri (self-care), pendidikan kesehatan dan konseling
keluarga serta upaya-upaya yang berarti yang dapat mengurangi risiko yang
diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah
mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara tidak
langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga.
3.
Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang
vital bagi individu-individu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai
dan disatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman,
1998).
Ada empat tingkatan keperawatan
keluarga, yaitu:
1.
Level 1, keluarga menjadi latar belakang
individu/anggota keluarga dan fokus pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah
individu yang akan dikaji dan diintervensi.
2.
Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari
anggota-anggotanya, masalah kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing
anggota akan diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit
yang terpisah.
3.
Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan
adalah sub-sistem dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai
unit yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan
perkawinan; dll.
4.
Level 4, seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan
menjadi fokus utama dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan
individu sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional
system, fokus intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi
keluarga; hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.
B.
Definisi-definisi Keluarga
Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari dimensi (sudut
pandang) mana seseorang membuat definisi, perbedaan ini dapat terjadi karena
dilihat dari dimensi sosial, interaksional, formalitas, tradisional atau yang
lainnya. Definisi yang berorientasi pada formalitas atau legalitas “Keluarga
berkumpulnya dua orang atau lebih dan saling berinteraksi yang ada suatu ikatan
perkawinan ataupun adopsi”.
Definisi keluarga saat ini harus menggambarkan bentuk-bentuk keluarga yang
ada sekarang di masyarakat.
Burgess dkk. (1963) membuat definisi yang berorientasi pada tradisi dan
digunakan sebagai referensi secara luas :
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan,
darah dan ikatan adopsi.
2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah
tangga sebagai rumah mereka.
3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam
peran-peran sosial seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki dan perempuan,
saudara dan saudari.
4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang
diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri (Friedman, 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan
diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya
dicirikan oleh istilah istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi
sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka
sebagai sebuah keluarga. Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga
dalam suatu cara yang komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang
disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan keintiman”. Dalam menyatukan kedua
gagasan sentra dari definisi-definisi diatas, keluarga menunjuk kepada dua
orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan
emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari
keluarga(H ariyanto, 2005).
Taylor, 1979 memberikan pengertian secara sederhana keluarga dipandang
sebagai sebuah sistem sosial, The family is comprised of a network of a
continually evolving interpersonal unions (structure). It is linked of bonds of
closeness, security, identity, support and sharing (bonding), and is demarcated
by genetic heritage, legal sanction, and interpersonal alliance (boundaries).
The family is perpetuated to fill individual biologic, economic, psychologic
and social needs (function).
Definisi-definisi tambahan tentang keluarga berikut ini mengkonotasikan
tipe- tipe keluarga secara umum yang dikemukakan untuk mempermudah pemahaman
terhadap literatur tentang keluarga:
1.
Keluarga inti (konjugal) yaitu keluarga yang menikah,
sebagai orang tua atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri
dan anak-anak kandung mereka, anak adopsi atau keduanya
2.
Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga
yang didalamnya seseorang dilahirkan.
3.
Keluarga besar yaitu keluarga inti dan orang-orang
yang berhubungan (oleh darah), yang paling lazim menjadi anggota keluarga
orientasi yaitu salah satu teman keluarga inti. Berikut ini termasuk sanak
keluarga, kakek/nenek, tante, paman dan sepupu (Hariyanto, 2005).
C.
Trend dan Isu Keperawatan Keluarga
1. Definisi
Kerawatan gerontik adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek
keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan..
Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia – sia jika dilanjutkan oleh
keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga
yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang
sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap
anggota keluarga. Agar Pelayanan Kesehatan Yang Diberikan Dapat Diterima Oleh
Keluarga
a.
harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga
b.
tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan
fungsinya
c.
perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas
perkembangan
2. Tindakan Pengkajian Yang
Dilakukan
a.
Tindakan promosi : Jika keluarga belum memenuhi
seluruh tugas perkembangannya.
b.
Tindakan prefentif : Agar keluarga mampu mencegah
munculnya masalahpada perkembangan berikutnya.
c.
Tugas Perkembangan Keluarga Membina hubungan intim
yang memuaskan.
d.
Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
e.
Mendiskusikan rencana memiliki anak / KB.
3. Beberapa
trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :
a.
Trend dan isu Global :
Ø Dunia tanpa
batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku kekuarga.
Ø Kemajuan dan
pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya semakin meluas
Ø Kemajuan
teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk yang
tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi
keluarga yang berubah
Ø Standar
kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak serta
menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.
Ø Kompetisi global
dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut
standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.
b.
Trend dan Isu Nasional :
Ø Semakin
tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan
Ø Penerapan
desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan
Ø Peran serta
masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan
Ø Munculnya
perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti
diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi
keluarga yang tidak mampu.
Beberapa
permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di
indonesia :
Ø Sumberdaya
tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum adanya
perawat keluarga secara khusus di negara kita Penghargaan dan reward yang
dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan
Ø Pelayanan
kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif
Ø Masih
tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan kesehatan yang
memiliki kualitas baik
Ø Pengetahuan
dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatka
Ø Rendahnya
minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat sistem yang belum
berkembang.
Ø Pelayanan
keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah disusun
Ø telh disusun
pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara umum
Ø Geografis
Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas transfortasi
yang cukup
Ø Kerjasama
program lintas sektoral belum memadai
Ø Model
pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
Ø Lahan
praktek yang terbatas
Ø Sarana dan
prasarana pendidikan juga terbatas
Ø Rasio
pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang
Ø Keterlibatan
berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang
Ø Pelayanan
keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
Ø disusun telh
disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara umum
Ø Geografis
Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas transfortasi
yang cukup
Ø Kerjasama
program lintas sektoral belum memadai
Ø Model
pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
Ø Lahan
praktek yang terbatas
Ø Sarana dan
prasarana pendidikan juga terbatas
Ø Rasio
pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang
Ø Keterlibatan
berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang
BAB III
PENUTUP
Kerawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek
keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia – sia jika dilanjutkan oleh
keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga
yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang
sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap
anggota keluarga. Agar Pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh
keluarga maka diharapkan para perawat harus mengerti dan memahami tipe dan
struktur keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya,
perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/d42b93092f433c6874269925ee6a4c0
f27589e3a.pdf
Makasih kakak, blog yang kakak buat, membantu saya dalam belajar 😊
BalasHapus