ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN “ TUMOR GANAS”
1. MELANOMA
KARSINOMA
A. PENGKAJIAN
Pengkajian terhadap pasien melanoma
maligma dilakukan berdasarkan riwayat pasien dan gejalanya. Pasien ditanya
khusunya tentang gejala pruritus,nyeri tekan dan rasa sakit yang bukan
merupakan ciri khas nevus yang benigna. Kepada pasien juga ditanyakan mengenai
perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan
lesi baru berpigmen orang-orang yang beresiko harus dipriksa dengan cermat.
Kaca
pembesar dan pencayaan yang baik diperlukan dalam melakukan infeksi kulit untuk
mendapatkan iregulitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang menujukkan
perubahan maligma mencakup berikut ini:
1) Warna yang bervariasi
a) Warna yang dapat menjukkan keganasan
pada lesi yang coklat dan hitam adalah bayangan yang warna merah,putih dan
biru. Bayangan warna biru dianggap lebihlah mengkhawatirkan
b) Daerah-daerah putih dalam lesi yang
berpigmen perlu dicurigai.
c) Selain melanoma maligma tidak
memiliki warna yang bervariasi tetapi sebaliknya mempunyai warna yang seragam
(hitam kebiruan, kelabu kebiruan,merah kebiruan)
2) Tepi yang ireguler
Identitas atau lakukan yang menyudut pada bagian tepi nevus
harus dicatat
3) Permukaan yang ireguler
·
Tonjolan permukaan yang tidak merata(topografi irregular)
dapat teraba atau terlihat perubahan pada permukaan bias licin hingga seperti
sisik
·
Sebagian melanoma noduler memeliki permukaan yang licin
B. ANALISA DATA
NO
|
DATA FOKUS
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
2
|
DS : klien mengatakan
nyeri pada bagian tubuhnya yang terinfeksi.
DO : kulit pasien
yang infeksi tampak pucat dan luka melepuh.
DS :klien mengeluh
tidak mampu bergerak normal.
DO :inflamasi tnpak
menyebar ketubuh pasien.
|
·
adanya infeksi dan peradangan
·
adanya metastasis
|
Kerusakan integritas kulit
Gangguan imobilitas fisik
|
C. DIAGNOSA
1. Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan adanya infeksi dan peradangan pada kulit ditandai dengan klien
mengatakan nyeri pada bagian tubuhnya yang terinfeksi, kulit pasien yang
infeksi tampak pucat dan luka melepuh.
2. Gangguan imobilitas fisik
berhubungan dengan adanya metastasis ditandai dengan klien mengeluh tidak mampu
bergerak normal, inflamasi tanpak menyebar di tubuh klien.
NO
|
DX
|
Tujuan
&KH
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
|
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya
infeksi dan peradangan pada kulit
Gangguan imobilitas fisik berhubungan dengan adanya
metastasis
|
Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 penjalarah
infeksi pasien bisa berkurang dengan KH :
·
Klien tidak mengeluh
nyeri
·
Inflamasi tidak
menunjukkan penjalaran.
Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 sirkulasi dan
kekuatan otot bisa lebih baek dengan KH :
·
Pasien bisa
menggerakkan otot dengan normal.
·
Klieen tanpak
beraktivitas mandiri.
|
·
kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi
kanker,perhatikan kerusakan atau perlambatan penyembuhan luka
·
. bantu atau dorong pola perawatan
diri/kebersihan(mandi,mencukur).
|
·
efek kemerahan atau kulit samak( reaksi radiasi) dapat
terjadi dalam area radiasi
·
meningkatkan kekuatan otat dan sirkulasi
|
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
|
DX
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
2
|
DX 1
DX 2
|
·
mengkaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi
kanker,perhatikan kerusakan atau perlambatan penyembuhan luka.
·
membantu atau dorong pola perawatan
diri/kebersihan(mandi,mencukur).
|
Keadaan klien
terjaga dan tetap terkontrol terhadap efek samping dari penyembuhan luka.
S : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
O : klien tanpak
bersih dengan mandi 3 kali sehari dan mencur bila perlu.
|
2. KARSINOMA
SEL BASAL
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Data Demografi
b. Faktor Sosial
Ekonomi dan Budaya
c. Faktor
Lingkungan
2. Pola Kesehatan Fungsional Gordon
a. Riwayat
keperawatan untuk pola persepsi kesehatan – penanganan kesehatan Pola sehat – sejahtera yang dirasakan, Pengetahuan
tentang gaya hidup dan berhubungan dengan sehat, Pengetahuan tentang praktik
kesehatan preventif,
Ketaatan pada
ketentuan medis dan keperawatan.
b. Riwayat
keperawatan untuk pola nutrisi – metabolik
Pola makan biasa dan masukan cairan, Tipe makanan
dan cairan,
Peningkatan/penurunan
berat badan,
Nafsu makan,
pilihan makanan.
c. Riwayat
keperawatan untuk pola eliminasi
Defekasi, berkemih, Penggunaan alat
bantu,
Penggunaan
obat-obatan.
d. Riwayat
keperawatan untuk pola aktifitas
Pola aktivitas, latihan dan
rekreasi,
Kemampuan untuk
mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri, bekerja, dll).
e. Riwayat
keperawatan untuk pola istirahat – tidur
Pola tidur – istirahat dalam 24 jam, Kualitas dan
kuantitas tidur.
f. Riwayat
keperawatan untuk pola kognitif perseptual
Penglihatan, perasa, pembau, Kemampuan
bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan.
g. Riwayat
keperawatan untuk pola konsep diri
Sikap klien mengenai dirinya, Persepsi klien
tentang kemampuannya,
Pola emosional, Citra diri,
identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri.
h. Riwayat keperawatan untuk pola peran /
hubungan
Persepsi klien tantang pola hubungan, Persepsi klien
tentang peran dan tanggung jawab.
i.
Riwayat keperawatan seksualitas / reproduksi
Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan
klien terhadap seksualitasnya, Tahap dan pola reproduksi, termasuk didalamnya penggunaan
alat kontrasepsi.
j.
Riwayat keperawatan untuk koping / toleransi stress
Kemampuan mengendalian stress, Sumber
pendukung.
k. Riwayat
keperawatan untuk nilai / kepercayaan.
Nilai, tujuan dan keyakinan, Spiritual/agama, Konflik.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut bersih atau kotor, warna rambut,
ada lesi atau tidak
b. Mata dan telinga.
Konjungtiva anemis atau tidak, pupil isokor anisokor, lubang
telinga kotor atau tidak
c. Hidung
Lubang hidung sama besar atau tidak,
sekitar hidung kotor atau bersih, ada polip atau tidak.
d. Mulut
Sianosis atau tidak, sekitar mulut
kotor atau bersih.
e. Kulit
Inspeksi : ada
perubahan warna atau tidak, ada lesi, warna lesi, luas lesi, banyak area yang
terkena
Palpasi :
kering atau lembab, halus atau kasar, nyeri atau tidak saat ditekan, teraba
hangat atau dingin, acral dingin atau panas.
Dada/jantung/paru
f. Paru-paru :
Inspeksi
: Bagaimana
kembang kempis dada, simetris atau Tidak
Palpasi
:
Bagaimana sterfimitus kanan kiri sama atau tidak
Perkusi
: Pekak
seluruh lapang paru atau tidak
Auskultasi
: Suara
cordius tampak atau tidak
g. Jantung :
Inspeksi
: Ictus cordis tampak atau tidak
Palpasi
: Ictus
cordis teraba atau tidak
Perkusi
:
Konfigurasi normal atau tidak
Auskultasi
: Terdapat suara abnormal atau tidak
h. Perut
Inspeksi
: Tidak asites
Auskultasi
: Terdengar bising usus
Palpasi
: Ada nyeri atau tidak
Perkusi
: kembung atau tidak
i.
Genitalia
Apakah terpasang kateter atau tidak, bersih atau tidak.
j.
Extremitas
Atas
: oedem atau
tidak, terpasang infus atau tidak
Bawah
: oedem atau tidak
B. ANALISA
DATA
NO
|
DATA FOKUS
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
2
|
DS : klien mengatakan
tidak nyaman dengan infeksi yang ada pada tubuhnya.
DO :tampak terjadi
kerusakan pada bagian kulit yang cedera.
DS :klien mengatakan
aktifitasnya terbatas karena penyakit yang dialami.
DO :klien tanpak
pasif,tidak bisa melakukan aktifitas tanpa bantuan.
|
·
Imflamasi dermal-epidermal sekunder
·
kecacatan karena penyakit
|
Kerusakan integritas kulit
Gangguan citra tubuh
|
C. DIAGNOSA
1. Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder
akibat kanker pada kulit ditandai dengan krusakan pada bagian kulit yang cedera,
klien mengatakan tidak nyaman dengan infeksi yang ada pada tubuhnya,
2. Gangguan citra
tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit atau penanganan kanker kulit
seperti reseksi pembedahan, agen kemoterapi topikal, dan/atau terapi radiasi di tandai dengan klien tanpak pasif
tidak bisa melakukan tindakan tanpa bantuan, klien mengatakan aktifitasnya
terbatas karena penyakit yang dialaminya.
D. INTERVENSI
NO
|
DX
|
Tujuan
&KH
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
|
Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat kanker
pada kulit.
Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan kecacatan karena penyakit atau penanganan kanker kulit
|
·
Setelah di lakukan
tindakan 1 x 24 perluasan penyakit dapat berkurang dengan KH :
·
Klien menunjukan penyembuhan jaringan progresif.
·
Setelah di lakukan
tindakan 1 x 24 klien mendapatkan motipasi menjalani hidup dengan KH :
· Klien
semangat untuk menjalani perawatan.
· Klien
tanpak beraktifitas normal dengan keterbatasan yang dimiliki.
|
·
Jangan gosok area yang terpajan kanker.
·
Lindungi area permukaan kulit yang sehat.
·
kaji pengetahuan pasien terhadap adanya potensi kecacatan yang
berhubungan dengan pembedahan dan/atau perubahan kulit.
·
pantau kemem puan pasien untuk melihat perubahan bentuk
dirinya
|
·
untuk menghindari perluasan kanker
·
menghindari terjadinya luka dan penyebaran infeksi.
·
ketidakmampuan untuk melihat bagian tubuh yang terkena
mungkin mengindikasikan
·
memberikan informasi untuk memformulasikan perencanaan
|
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
|
DX
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
2
|
DX 1
DX 2
|
·
Menjaga gesekan area yang terpajan kanker.
·
Melindungi area permukaan kulit yang sehat.
·
Mengkaji
pengetahuan pasien terhadap adanya
potensi kecacatan yang berhubungan dengan pembedahan dan/atau perubahan
kulit.
·
memantau kemampuan pasien untuk melihat perubahan bentuk dirinya
|
S : Klien mengatakan nyeri berkurang.
O : penyebaran penyakit berkurang.
A :masalah belum teratasi seluruhnya
P : Intervensi
dilanjutkan
S : Klien dapat menerima perubahan bntuk dirinya.
O : klien dapat beraktifitas dengan keterbatasannya.
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan.
|
3. KARSINOMA
SEL SKUAMOSA
A. PENGKAJIAN
Sama
dengan Karsinoma sel Basal.
B. ANALISA
DATA
NO
|
DATA FOKUS
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
2
|
DS : Klien mengatakan
nyeri karena luka setelah operasi.
DO : klien tanpak
merengek kesakitan.
DS : klien
menunjukkan ketidak fahaman tentang penyakitnya.
DO : klien bertanya
tentang penyakitnya.
|
·
perlukaan dermis
·
kurangnya informasi
|
Nyeri
Kurang pengetahuan
|
C. DIAGNOSA
1. Nyeri post operasi berhubungan
dengan perlukaan dermis ditandai dengan klien tanpak merengek kesakitan, klien
mengatakan nyeri karna luka post operasi.
2. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya informasi ditandai
dengan klien bertanya tentang penyakitnya, klien menunjukkan ketidakfahaman
tentang penyakitnya.
D. INTERVENSI
NO
|
DX
|
Tujuan
&KH
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
|
Nyeri post operasi berhubungan dengan perlukaan dermis.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
|
·
Setelah di lakukan
tindakan 1 x 24 nyeri berkurang dengan KH :
·
Nyeri dapat terkontrol dan berkurang
·
Setelah di lakukan
tindakan 1 x 24 klien dapat memahami penyakitnya dengan KH :
·
Klien mengutarakan pemahaman proses penyakit
|
·
Evaluasikan rasa sakit secara regular, cata
karaktekterristik, lokasi&intensitas
·
Kaji tanda-tanda vital
·
Kaji tingakat pemahaman klien.
·
Kaji tentang pemahaman klien/ orang terdekat
|
·
Uuntuk mengetahui
perkembangan keadaan klien.
·
Untuk mengetahui
keadaan normal klien.
·
berikan fasilitas perencanaan program pengajaran
·
mengetahui tingkat pemahaman klien saat ini,
mengidentifikasi kebutuhan belajar dan memberikan dasar pengetahuan.
|
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
|
DX
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
2
|
DX 1
DX 2
|
·
Mengevaluasikan rasa sakit secara regular, cata
karaktekterristik, lokasi&intensitas
·
Mengaji tanda-tanda vital
·
Mengkaji tingakat pemahaman klien.
·
Mengkaji tentang pemahaman klien/ orang terdekat
|
S: klien mengatakan sakitnya berkurang dan TTV bulum
normal.
O: klien tanpak lemah.
A:masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
S: klien mengerti dengan penyakitnya
O: klien bertanya bila da sesuatu yang tidak dimengerti.
A: Masalah teratasi
P:klien bsa pulang.
|
Saran : kalau boleh ditambah daftar pustaka ya biar bisa tau referensinya dari mana... :)
BalasHapus