Senin, 03 Juni 2013

ASKEP PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN “ TUMOR GANAS”

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN “ TUMOR GANAS”
1.      MELANOMA KARSINOMA
A.    PENGKAJIAN
            Pengkajian terhadap pasien melanoma maligma dilakukan berdasarkan riwayat pasien dan gejalanya. Pasien ditanya khusunya tentang gejala pruritus,nyeri tekan dan rasa sakit yang bukan merupakan ciri khas nevus yang benigna. Kepada pasien juga ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru berpigmen orang-orang yang beresiko harus dipriksa dengan cermat.
            Kaca pembesar dan pencayaan yang baik diperlukan dalam melakukan infeksi kulit untuk mendapatkan iregulitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang menujukkan perubahan maligma mencakup berikut ini:
1)      Warna yang bervariasi
a)   Warna yang dapat menjukkan keganasan pada lesi yang coklat dan hitam adalah bayangan yang warna merah,putih dan biru. Bayangan warna biru dianggap lebihlah mengkhawatirkan
b)   Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpigmen perlu dicurigai.
c)   Selain melanoma maligma tidak memiliki warna yang bervariasi tetapi sebaliknya mempunyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu kebiruan,merah kebiruan)
2)      Tepi yang ireguler
Identitas atau lakukan yang menyudut pada bagian tepi nevus harus dicatat
3)      Permukaan yang ireguler
·         Tonjolan permukaan yang tidak merata(topografi irregular) dapat teraba atau terlihat perubahan pada permukaan bias licin hingga seperti sisik
·         Sebagian melanoma noduler memeliki permukaan yang licin


B.       ANALISA DATA
NO
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
1






2
DS : klien mengatakan nyeri pada bagian tubuhnya yang terinfeksi.
DO : kulit pasien yang infeksi tampak pucat dan luka melepuh.

DS :klien mengeluh tidak mampu bergerak normal.
DO :inflamasi tnpak menyebar ketubuh pasien.
·         adanya infeksi dan peradangan





·         adanya metastasis
Kerusakan integritas kulit






Gangguan imobilitas fisik

C.     DIAGNOSA
1.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya infeksi dan peradangan pada kulit ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada bagian tubuhnya yang terinfeksi, kulit pasien yang infeksi tampak pucat dan luka melepuh.
2.      Gangguan imobilitas fisik berhubungan dengan adanya metastasis ditandai dengan klien mengeluh tidak mampu bergerak normal, inflamasi tanpak menyebar di tubuh klien.

NO
DX
Tujuan &KH
INTERVENSI
RASIONAL
1










2
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya infeksi dan peradangan pada kulit




Gangguan imobilitas fisik berhubungan dengan adanya metastasis
Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 penjalarah infeksi pasien bisa berkurang dengan KH :
·      Klien tidak mengeluh nyeri
·      Inflamasi tidak menunjukkan penjalaran.
Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 sirkulasi dan kekuatan otot bisa lebih baek dengan KH :
·      Pasien bisa menggerakkan otot dengan normal.
·      Klieen tanpak beraktivitas mandiri.
·   kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker,perhatikan kerusakan atau perlambatan penyembuhan luka





·   . bantu atau dorong pola perawatan diri/kebersihan(mandi,mencukur).
·   efek kemerahan atau kulit samak( reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area radiasi







·   meningkatkan kekuatan otat dan sirkulasi

D.    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
DX
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1




2
DX 1




DX 2


·   mengkaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker,perhatikan kerusakan atau perlambatan penyembuhan luka.

·   membantu atau dorong pola perawatan diri/kebersihan(mandi,mencukur).
Keadaan  klien terjaga dan tetap terkontrol terhadap efek samping dari penyembuhan luka.


S : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
O   : klien tanpak bersih dengan mandi 3 kali sehari dan mencur bila perlu.
2.      KARSINOMA SEL BASAL
A.    PENGKAJIAN
1.       Biodata Pasien
a.        Data Demografi
b.      Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya
c.       Faktor Lingkungan
2.       Pola Kesehatan Fungsional Gordon
a.       Riwayat keperawatan untuk pola persepsi kesehatan – penanganan kesehatan Pola sehat – sejahtera yang dirasakan, Pengetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan sehat, Pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif, Ketaatan pada ketentuan medis dan keperawatan.
b.      Riwayat keperawatan untuk pola nutrisi – metabolik
Pola makan biasa dan masukan cairan, Tipe makanan dan cairan, Peningkatan/penurunan berat badan, Nafsu makan, pilihan makanan.
c.       Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi
Defekasi, berkemih, Penggunaan alat bantu, Penggunaan obat-obatan.
d.      Riwayat keperawatan untuk pola aktifitas
Pola aktivitas, latihan dan rekreasi, Kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri, bekerja, dll).
e.       Riwayat keperawatan untuk pola istirahat – tidur
Pola tidur – istirahat dalam 24 jam, Kualitas dan kuantitas tidur.
f.       Riwayat keperawatan untuk pola kognitif perseptual
Penglihatan, perasa, pembau, Kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan.
g.      Riwayat keperawatan untuk pola konsep diri
Sikap klien mengenai dirinya, Persepsi klien tentang kemampuannya, Pola emosional, Citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri.
h.       Riwayat keperawatan untuk pola peran / hubungan
Persepsi klien tantang pola hubungan, Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab.
i.        Riwayat keperawatan seksualitas / reproduksi
Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitasnya, Tahap dan pola reproduksi, termasuk didalamnya penggunaan alat kontrasepsi.
j.        Riwayat keperawatan untuk koping / toleransi stress
Kemampuan mengendalian stress, Sumber pendukung.
k.      Riwayat keperawatan untuk nilai / kepercayaan.
Nilai, tujuan dan keyakinan, Spiritual/agama, Konflik.

3.      Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala
Rambut bersih atau kotor, warna rambut, ada lesi atau tidak
b.      Mata dan telinga.
Konjungtiva anemis atau tidak, pupil isokor anisokor, lubang telinga kotor atau tidak
c.       Hidung
Lubang hidung sama besar atau tidak, sekitar hidung kotor atau bersih, ada polip atau tidak.
d.      Mulut
Sianosis atau tidak, sekitar mulut kotor atau bersih.
e.        Kulit
Inspeksi    : ada perubahan warna atau tidak, ada lesi, warna lesi, luas lesi, banyak area yang terkena
Palpasi      : kering atau lembab, halus atau kasar, nyeri atau tidak saat ditekan, teraba hangat atau dingin, acral dingin atau panas.
Dada/jantung/paru
f.       Paru-paru :
Inspeksi                : Bagaimana kembang kempis dada, simetris atau  Tidak
Palpasi                  : Bagaimana sterfimitus kanan kiri sama atau tidak
Perkusi                 : Pekak seluruh lapang paru atau tidak
Auskultasi            : Suara cordius tampak atau tidak


g.      Jantung :
Inspeksi                :  Ictus cordis tampak atau tidak
Palpasi                  : Ictus cordis teraba atau tidak
Perkusi                 : Konfigurasi normal atau tidak
Auskultasi            : Terdapat suara abnormal atau tidak
h.      Perut
Inspeksi                : Tidak asites
Auskultasi            : Terdengar bising usus
Palpasi                  : Ada nyeri atau tidak
Perkusi                 : kembung atau tidak
i.         Genitalia
Apakah terpasang kateter atau tidak, bersih atau tidak.
j.         Extremitas
Atas                      : oedem atau tidak, terpasang infus atau tidak
Bawah                  : oedem atau tidak
B.     ANALISA DATA
NO
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
1





2
DS : klien mengatakan tidak nyaman dengan infeksi yang ada pada tubuhnya.
DO :tampak terjadi kerusakan pada bagian kulit yang cedera.

DS :klien mengatakan aktifitasnya terbatas karena penyakit yang dialami.
DO :klien tanpak pasif,tidak bisa melakukan aktifitas tanpa bantuan.
·         Imflamasi dermal-epidermal sekunder




·         kecacatan karena penyakit
Kerusakan integritas kulit





Gangguan citra tubuh


C.     DIAGNOSA
1.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat kanker pada kulit ditandai dengan krusakan pada bagian kulit yang cedera, klien mengatakan tidak nyaman dengan infeksi yang ada pada tubuhnya,
2.      Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit atau penanganan kanker kulit seperti reseksi pembedahan, agen kemoterapi topikal, dan/atau terapi radiasi di tandai dengan klien tanpak pasif tidak bisa melakukan tindakan tanpa bantuan, klien mengatakan aktifitasnya terbatas karena penyakit yang dialaminya.

D.    INTERVENSI
NO
DX
Tujuan &KH
INTERVENSI
RASIONAL
1










2
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat kanker pada kulit.

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit atau penanganan kanker kulit
·      Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 perluasan penyakit dapat berkurang dengan KH :
·      Klien menunjukan penyembuhan jaringan progresif.


·      Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 klien mendapatkan motipasi menjalani hidup dengan KH :
·  Klien semangat untuk menjalani perawatan.
·  Klien tanpak beraktifitas normal dengan keterbatasan yang dimiliki.

·   Jangan gosok area yang terpajan kanker.
·   Lindungi area permukaan kulit yang sehat.







·   kaji pengetahuan pasien terhadap adanya potensi kecacatan yang berhubungan dengan pembedahan dan/atau perubahan kulit.

·   pantau kemem puan pasien untuk melihat perubahan bentuk dirinya


·   untuk menghindari perluasan kanker
·   menghindari terjadinya luka dan penyebaran infeksi.






·   ketidakmampuan untuk melihat bagian tubuh yang terkena mungkin mengindikasikan


·   memberikan informasi untuk memformulasikan perencanaan



E.     IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
DX
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1







2
DX 1







DX 2


·   Menjaga gesekan area yang terpajan kanker.
·   Melindungi area permukaan kulit yang sehat.




·   Mengkaji pengetahuan pasien terhadap adanya potensi kecacatan yang berhubungan dengan pembedahan dan/atau perubahan kulit.

·   memantau kemampuan pasien untuk melihat perubahan bentuk dirinya

S : Klien mengatakan nyeri berkurang.
O : penyebaran penyakit berkurang.
A :masalah belum teratasi seluruhnya
P :  Intervensi dilanjutkan

S : Klien dapat menerima perubahan bntuk dirinya.
O : klien dapat beraktifitas dengan keterbatasannya.
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan.
3.      KARSINOMA SEL SKUAMOSA
A.    PENGKAJIAN
Sama dengan Karsinoma sel Basal.
B.     ANALISA DATA
NO
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
1





2
DS : Klien mengatakan nyeri karena luka setelah operasi.
DO : klien tanpak merengek  kesakitan.


DS : klien menunjukkan ketidak fahaman tentang penyakitnya.
DO : klien bertanya tentang penyakitnya.
·         perlukaan dermis





·         kurangnya  informasi


Nyeri





Kurang pengetahuan

C.     DIAGNOSA
1.      Nyeri post operasi berhubungan dengan perlukaan dermis ditandai dengan klien tanpak merengek kesakitan, klien mengatakan nyeri karna luka post operasi.
2.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya  informasi ditandai dengan klien bertanya tentang penyakitnya, klien menunjukkan ketidakfahaman tentang penyakitnya.


D.    INTERVENSI
NO
DX
Tujuan &KH
INTERVENSI
RASIONAL
1








2
Nyeri post operasi berhubungan dengan perlukaan dermis.



Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya  informasi
·      Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 nyeri berkurang dengan KH :
·      Nyeri dapat terkontrol dan berkurang


·      Setelah di lakukan tindakan 1 x 24 klien dapat memahami penyakitnya dengan KH :
·         Klien mengutarakan pemahaman proses penyakit


·   Evaluasikan rasa sakit secara regular, cata karaktekterristik, lokasi&intensitas
·   Kaji tanda-tanda vital


·   Kaji tingakat pemahaman klien.

·   Kaji tentang pemahaman klien/ orang terdekat


·      Uuntuk mengetahui perkembangan keadaan klien.

·      Untuk mengetahui keadaan normal klien.

·      berikan fasilitas perencanaan program pengajaran

·      mengetahui tingkat pemahaman klien saat ini, mengidentifikasi kebutuhan belajar dan memberikan dasar pengetahuan.

F.      IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
DX
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1






2
DX 1






DX 2


·   Mengevaluasikan rasa sakit secara regular, cata karaktekterristik, lokasi&intensitas
·   Mengaji tanda-tanda vital

·   Mengkaji tingakat pemahaman klien.
·   Mengkaji tentang pemahaman klien/ orang terdekat

S: klien mengatakan sakitnya berkurang dan TTV bulum normal.
O: klien tanpak lemah.
A:masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

S: klien mengerti dengan penyakitnya
O: klien bertanya bila da sesuatu yang tidak dimengerti.
A: Masalah teratasi
P:klien bsa pulang.



1 komentar:

  1. Saran : kalau boleh ditambah daftar pustaka ya biar bisa tau referensinya dari mana... :)

    BalasHapus