Jumat, 18 November 2022

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR PRINSIP-PRINSIP HUBUNGAN ANTARA MANUSIA

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial artinya manusia hanya menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia. Dalam pergaulan manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disisi lain dia menjadi anak buah tapi disisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah dan ibu tetapi disisi lain ia adalah anak. Di satu sisi dia adalah kakak tapi disisi lain dia adalah adik. Demikian juga diposisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan. Dalam hubungan antar manusia (interpersonal), ada pemimpin yang sangat di patuhi dan di hormati oleh rakyatnya, ada pula yang di takuti bukan di hormati. Begitupun guru atau orang tua ada yang di hormati dan ada yanmg di patuhi dan ada pula yang tidak di hormati dan di penuhi. Mengapa dmikian?

Pada dasarnya sukses bergantung pada kemampuan hubungan manusia anda. semua keahlian dan keterampilan teknis di dunia tidak akan dapat membuat seseorang mampu mencapai kesuksesan, kecuali jika ia bisa mengembangkan hubungan yang baik dengan siapa pun. bahkan john d.rockefeller, guru pilosoper dunia pernah berkata: “i will pay more for ability to deal with people than any other ability under the sun!”.

Ini menandakan betapa pentingnya menguasai prinsip hubungan antar manusia. tapi pertanyaannya, apakah saya bisa meningkatkan kemampuan hubungan manusi saya dengan orang lain? bisa!!! karena kemampuan hubungan manusia bukan bakat, melainkan sebuah pedoman yang terus dijadikan kebiasaan.

1.2  Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara kita berhubungan dengan orang lain termasuk cara berkomunikasi yang baik dan benar, terutama bagi seorang perawat.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  PRINSIP HUBUNGAN ANTARA MANUSIA

Yang namanya kita hidup bermasyarakat tentu tidak lepas dari kehadiran manusia lain di sekitar kita, ada orang tua, saudara, sahabat, tetangga, dan lainnya. Nah...untuk bisa menjaga agar hubungan antara manusia itu terjalin dengan baik, ada 10 prinsip umum yang harus diperhatikan:

1.      Hindari kebiasaan menyalahkan orang lain/mengomeli

Disaat kita mendapatkan suatu masalah, kita terbiasa untuk menyalahkan orang lain, sebagai contoh, "ini gara-gara kamu sih, kacau deh urusannya". Itu hanya contoh kalimat menyalahkan orang lain, sobat tentu memiliki contoh lain. Ketika kita mengomeli seseorang, kita merasa puas, tapi bagaimana dengan orang yang kita omeli (kalau orangnya yang memiliki jiwa pema'af ga masalah), nah...kalau gak...tentu dia akan sakit hati.

2.      Berikan Penghargaan yang tulus kepada orang lain

Siapapun orangnya, jika diberikan penghargaan yang tulus, tentu akan merasa senang dan bahagia bukan. Penghargaan tidak harus berupa materi, penghargaan bisa bermacam-macam.

3.      Bangkitkan motivasi sukses pada diri orang lain

Sebagai sahabat yang baik, kita harus berikan support kepada sahabat kita bahwa mereka pasti bisa. Tularkan semangat kita, itu akan membuatnya respect kepada kita (tentunya hal ini harus dilakukan dengan tulus, ikhlas)

4.      Berikan perhatian yang tulus

Siapa sih yang tidak senang diberikan perhatian. Iya ga'...jadi berikanlah perhatian yang tulus kepada orang-orang disekitar kita

5.      Ingat nama orang lain,

Gunakan nama yang bersangkutan di dalam percakapan atau komunikasi. Misalnya, "Jika mas Andi bersungguh-sungguh, saya yakin mas Andi akan bisa mewujudkan impian mas Andi. Kata-kata yang termahal setelah lirik lagu adalah nama yang disebut berulang-ulang.

6.      Jadilah pendengar aktif,

Kita diciptakan Tuhan dengan 1 mulut dan 2 telinga. Kenapa ? karena kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada banyak berbicara. Ketika kita mendengarkan cerita atau ucapan mereka dengan tulus, itu akan membuat orang tersebut memiliki respect yang tinggi kepada kita, karena dia merasa dihargai.

7.      Tersenyumlah

Senyum adalah ibadah dan merupakan sedekah yang paling ringan. Percaya atau tidak, 99% orang yang kita tersenyum kepadanya akan membalas senyuman kita. Coba deh praktekan ^_^. Sobat akan menemukan keindahan dan kedamaian di dalamnya.

8.      Berbicaralah hal-hal yang diminati orang lain.

Jelas, sifat dasar dari manusia adalah pengen dihargai oleh orang lain. Berbicaralah tentang hal-hal yang mereka minati.

9.      Buatlah orang lain merasa dirinya penting dengan tulus.

Ilustrasinya begini : "kita sedang berbicara dengan seseorang, kemudian tiba-tiba handphone kita berdering, kemudian kita angkat teleponnya, dan mengatakan kepada lawan bicara kita, "ma'af, saya terima telepon dulu", dia akan berpikir, "saya ini dianggap apa. Hanya waktu sisa aja dapatnya"(tentu tiap orang berbeda-beda cara pikirnya, diatas hanya ilustrasi aja). Hal ini jangan sampai terjadi kepada keluarga kita, kita memberikan waktu sisa kepada istri dan anak-anak kita, karena kesibukkan kita di tempat berkerja.

10.  Hormati pendapat orang lain,

Walaupun kita tidak sependapat dengannya. Bukannya justru kita berdebat dengannya. Hal ini menjadi point penutup pada artikel malam ini.

 

2.2  .Prinsip-prinsip Dale Carnegie Tentang Hubungan Dengan Manusia

Dale Carnegie adalah seorang pakar hubungan manusia yang terkenal. Kursus yang dibukanya diklaim sangat membantu para eksekutif ataupun pekerja level bawah yang. memiliki masalah dengan hubungan manusia di tempat mereka bekerja. Berikut ini saya hadirkan prinsip-prinsip Dale Carnegie yang dimuat dalam buku karyanya yang berjudul ”How to Win Friends and Influence People”.

Teknik-teknik mendasar dalam hubungan manusia:

1.      Jangan mengkritik, mencerca, atau mengeluh.

2.      Berikan penghargaan yang jujur dan tulus.

3.      Bangkitkan minat pada diri orang lain.

Cara untuk membuat orang lain menyukai Anda:

1.      Jadilah sungguh-sungguh berminat terhadap orang lain.

2.      Tersenyumlah.

3.      Ingatlah nama seseorang adalah hal paling mengesankan dan paling penting bagi orang itu dalam bahasa apapun.

4.      Jadilah pendengar yang baik. Dorong orang lain untuk berbicara tentang diri mereka.

5.      Bicarakan minat-minat orang lain.

6.      Buat orang lain merasa penting, dan lakukan itu dengan tulus.

Memikat orang lain mengikuti cara berpikir Anda:

1.      Satu-satunya cara untuk memperoleh manfaat paling banyak dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri.  

2.      Perlihatkan respek terhadap pendapat orang lain. Jangan pernah berkata, ”Anda salah.”

3.      Kalau Anda salah, akuilah dengan cepat dan simpatik.

4.      Mulailah dengan cara yang ramah.

5.      Usahakanlah orang lain mengucapkan ”ya, ya” dengan segera.

6.      Biarkan orang lain yang lebih banyak berbicara.

7.      Biarkan orang lain merasa bahwa itu adalah idenya.

8.      Cobalah dengan sungguh-sungguh melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.

9.      Bersimpatilah dengan ide dan hasrat orang lain.

10.  Imbaulah motif-motif yang lebih mulia.

11.  Dramatisir ide-ide Anda.  

12.  Lemparkan tantangan.

Menjadi Pemimpin:

1.      Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang jujur.

2.      Beritahu kesalahan orang lain dengan cara tidak langsung.

3.      Bicarakan kesalahan Anda dulu sebelum mengkritik orang lain.

4.      Ajukan pertanyaan sebagai pengganti memberi perintah langsung.

5.      Biarkan orang lain menyelamatkan muka.

6.      Pujilah peningkatan sekecil apapun dan pujilah setiap peningkatan. Jadilah ”tuluslah dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam penghargaan Anda.”

7.      Beri orang lain reputasi yang baik untuk mereka penuhi.

8.      Gunakan dorongan. Buatlah kesalahan tampak mudah diperbaiki.

9.      Buat orang lain merasa senang mengerjakan hal yang Anda sarankan.

2.3  Teori Model Dan Kualitas Hubungan Antar Manusia

A.    Teori Transaksional (model Pertukaran Sosial)

Menurut teori ini hubungan antara manusia (Interpersonal) itu berlangsung mengikuti kaedah transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika mereka merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu terasa mulus, tetapi jika merasa rugi hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan menjadi permusuhan.

B.     Teori Peran

Menurut teori ini sebenernya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenarionya yang sudah disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaiman peran setiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu, sudah “tertulis” seorang presiden itu harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, seorang murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis bagaimana peran apa yang harus dilakukan oleh suami, istri, ayah, ibu, dst. Menurut teori ini jika seseorang meatuhi skenario maka hidupnya harmoni, dan justru sebaliknya.

C.    Teori Permainan

Menurut teori ini manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggung jawab, dan jika tidak terpenuhi keinginannya ia akan nangis atau ngambek. Sedangkan orang dewasa ia lugas dan tanggung jawab, sadara akibat dan sadar resiko. Adapun orang tua dia selalu memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka.

2.4  PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI

Manusia adalah mahluk social yang di samping organisme biologis para ahli pisikologis dan sosiologis menunjukan, interaksi social individu di perlukan untuk memenuhi beberapa kebutuhan pisikososial yang paling elementer seperti cinta, kasih sayang, pengakuan dan keinginan yang disenangi  komunikasi intervensi perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien pada umumnya akan menurun efektivitasnya.

Komunikasi dipengaruhi usia pasien kemampuan mental dan fisik, kelas sosio  ekonomi, kultur bidang minat, serta variable-variabel lainnya tidak terdapat satu pendekatan yang bisa cocok bagi semua pasien. Opname tentang pentingnya gizi jelas berbeda di bandingkan komunikasi dengan orang sehat di rumahnya tentang diet bergizi bagi keluaganya. Pemakaian dialet selang tertentu mungkin dapat diterima bila komunikasi dengan termaja tetapi tak dapat di terima kalau berkomunikasi dengan seseorang pimpinan berusia setengah baya.

Berdiam diri merupakan bagian komunikasi yang mengandung makna. Berdiam diri mempunyai banyak arti, mungkin pasien tidak menyenangi perawat dan penolakan untuk berbicara agaknya sifat melawan dan ketus, “saya tidak inggin mengatakan apapun kepadamu’’. Mungkin pula pasien ingin jaga perasaanya dan berbicara pada saat itu akan menganggu jalan pikirannya. Berdiam diri dapat digunakan sebagai cara mengundurkan diri dan karenanya sebagai pelarian ancaman orang yang tidak mau memperkatakan rasa takut dapat mengunakan berdiam diri guna menghidari emosi yang tidak menyenagkan. Berdiam diri mungkin pula merupakan rasa tanda betah berada tepat pada dekat teman karib, atau suami istri bersikap diam tetapi berkomunikasi banyak hal. Masalah berdiam diri dapat di bahas pada waktunya  individu, khususnya bila perawat hendak memvalidasi sepekulasi tentang artinya.                                                                                                                                                         

Rasa takut akan sikap berdiam diri kadang –kadang menyebabkan perawat terlalu banyak berbicara apapun sebab timbulnya sikap diam tetlalu banyak berbicara ;mungkin menimbulkan masalah yang dihadapi orang tersebut tak dapat diidentifikasi dan di jaga. Juga terlalu banyak berbicara menetapkan fokus pada perawat, bukan pada pasien galibnya sebuah sair dalam bab 3 buku perjanjiian dalam injil.

Pengamatan merupakan bagian komunikasi yang amat penting. Pengamatan merupakan proses aktif yang melibatkan penglihatan dan interfretasi. Proses ini terutama sangat bermanfaat sebagai alat validasi. Misalnya perawat menduga seorang pasien takut mendengar hasil tes darah yang dijalaninya, tetapi ia selalu mengatakan tes itu tidak penting. Perawat melihat pasien berjalan bolak balik di gang sambil berfikir. Pengamatan perilaku pasien memvalidasi dugaan perawat bahwa pasien mungkin takut, nampaknya merupakan upaya menutup-nutupi perasaan yang sebenarnya.

Informasi yang penting untuk memahami seseorang dan permasalahan paling baik dapat diperoleh bila komunikasi mempunyai tujuan tertentu bila ia berfokus pada individu. Jelasnya, bila perawat menyadari bahwa mengetahui sesuatu tentang kegiatan pasien sehari-hari akan membantunya merencanakan perawatannya, ia dapat merencanakan komunikasinya dengan pasien menurut pengetahuannya tersebut.

 

 

 

2.5  JENIS-JENIS KOMUNIKASI

1.      Komunikasi Verbal           

Komunikasi verbal menggunakan kata-kata yang dapat diucapkan atau ditulis. Anda menggunakan kata-kata untuk menjelaskan kepeda pasien tentang rencana tindakan dan bagaimana mereka dapat membantunya. Perawat atau ketua tim memakai kata-kata untuk menjelaskan tugas-tugas anda. Pengunjung memakai kata-kata untuk menanyakan jam besuk. Anda juga menggunakan kata-kata untuk menjawabnya. Pilih kata dengan hati-hati agar pesan yang di sampaikan jelas.

Nada suara, pilihan kata dan gerakan tangan dan wajah memberangi petunjuk makna yang sebenarnya dari sebuah pesan. Dengarkan dengan baik pesan pengarahan dan tugas yang diberikan.

  1. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah pesan yang disampaikan melalui gerakan tubuh seseorang, bukan melalui ucapan atau tulisan. Jenis komunikasi ini di sebut bahasa tubuh, yang dapat memberi anda banyak informasi. Seringkali, pesan-pesan nonverbal memberi tanda yang lebih kuat daripada pesan-pesan verbal. Pasien yang mengalami nyeri akan melindungi daerah yang nyeri tersebut. Air mata atau keengganan membuat kontak mata merupakan tanda-tanda depresi. Cara pasien berkomunikasi melalui bahasa tubuh antara lain melalui:

Postur

1.      Gerakan tangan atau tubuh

2.      Tingkat aktivitas

3.      Ekspresi wajah

4.      Penampilan keseluruhan

5.      Posisi tubuh

6.      Mendengar merupakan bagian komunikasi yang penting,mendengar merupakn pruses aktib yang melibatkan pendegar dan interprensiatas apa yang di dengar.proses ini membutuhkan perhatian dan konsestransi guna memilih,mengevaluasi dan memvaldasi tanda-tanda (clues) yang merupakn bantuan memahami makna yang sebenarnya dari apa yang di katan seseorang proses ini memerlukan sikap melupakan diri sendiri dan memikirkan sik pembicara

7.      Mendegar secara selektib atau mendengarkan apa yang inggin di dengarkan akan menghambat komunikasi.dari waktuk perawat dan pasian termasuk perawat dan pasien – melakukan kesalahan hanya mendengarkan apa yang ingin kita dengar. Tak aka nada orang yang suka mendengar berita buruk; tak ada orang yang suka mendengar bahwa ia harus menghentikan berbagai kesenangan hidup; kita juga tidak ingin mendengar akan tiba-tiba akan susuah.

8.      Pura-pura mendengarkan dan memberikan respon secara implusif ketika orang lain berbicara berbicara merupakan hambatan komunikasi. Jarang ada pembicaraan yang tidak peka terhadap sikap apatis, rasa bosan, kurang minat, atau perhatian yang dibuat-buat dipihak pendengar.

2.4  PENGHALANG KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Keterampilan komunikasi tertentu mungkin di perlukan pada beberapa keadaan. Sebagai contoh, pada saat :

1.      Pasien bingung atau berbicara dengan bahasa yang berbeda. Pasien mengalami kesulitan dalam memahami segala sesuatunya kecuali dengan kata-kata yang sederhana atau pengarahan.

2.      Pendengaran pasien terganggu. Pasien ini mungkin tidak dapat memahami kata-kata perawat. Mungkin perawat perlu menggunakan isyarat atau pesan tertulis.

3.      Pasien buta. Pasien ini tidak dapat melihat ekspresi wajah perawat. Kata-kata dan nada suara perawat akan menjadi suatu hal yang penting.

4.      Pasien yang afasia dan tidak dapat memahami atau menyampaikan pikiran dan pendapatnya secara efektif.

Perilaku perawat juga dapat mempengaruhi seberapa baik perawat mengerti dan mengirim pesan. Sebagai contoh, pada saat perawat marah atau cemas, perawat akan sulit menemukan kata-kata kunci yang tepat. Hal ini berlaku juga bagi pasien yang marah atau gelisah. Tetapi jika perawat mau terbuka dan mau mendengarkan apa yang orang lain katakan, perawat akan mendengar lebih dari yang perawat harapkan.

2.5 MEMPERBAIKI KOMUNIKASI

Beberapa hal yang perawat lakukan untuk memperbaiki komunikasi :

  1. Mendengar

Mendengar merupakan bagian komunikasi yang penting, mendengar merupakan proses aktif yang melibatkan pendengar dan interprensi atas apa yang di dengar. Proses ini membutuhkan perhatian dan konsentrasi guna memilih, mengevaluasi dan memvalidasi tanda-tanda (clues) yang merupakan bantuan memahami makna yang sebenarnya dari apa yang dikatakan seseorang. Proses ini memerlukan sikap melupakan diri sendiri dan memikirkan si pembicara.

Mendengar secara selektif atau mendengarkan apa yang inggi didengarkan akan menghambat komunikasi. Dari waktu perawat dan pasien termasuk perawat dan pasien melakukan kesalahan hanya mendengarkan apa yang ingin kita dengar. Tak akan ada orang yang suka mendengar berita buruk, tak ada orang yang suka mendengar bahwa ia harus menghentikan berbagai kesenangan hidup, kita juga tidak ingin mendengar akan tiba-tiba susah.

Pura-pura mendengarkan dan memberikan respon secara implusif ketika orang lain berbicara merupakan hambatan komunikasi. Jarang ada pembicaraan yang tidak peka terhadap sikap apatis, rasa bosan, kurang minat, atau perhatian yang dibuat-buat dipihak pendengar.

  1. Berusaha untuk tetap mengikuti percakapan. Jangan memaksa pasien melanjutkan jika ia cemas atau tampak ingin mengganti pokok pembicaraan.
  2. Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan minat dan perhatian perawat. Sentuh pasien, jika dirasa tepat. Bersandar ke depan, dengarkan dengan sungguh-sungguh dan pertahankan kontak mata.
  3. Tawarkan informasi factual. Jangan memasukkan pendapat pribadi kita ke dalam percakapan.
  4. Berusaha untuk mereflesikan perasaan dan pikiran yang di nyatakan pasien dengan mengulang pernyataan tersebut dalam bentuk pertanyaan.
  5. Memberi perhatian penuh pada rekan kerja.
  6. Ajukan pertanyaan untuk klarifikasi pesan-pesan yang tidak jelas.
  7. Jangan memotong pembicaraan sampai si pemberi informasi selesai menyampaikan pesan.
  8. Memberi lingkungan yang tenang tanpa gangguan (distraksi).

2.6 BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Ada beberapa hal yang harus diingat pada saat berkomunikasi dengan pasien. Hal pertama adalah bahwa perawat berada disana untuk memberikan perawatan dan dukungan bagi pasien. Bersikaplah terbuka dan ramah dalam semua interaksi. Menjawab bel panggil dengan segera, dan juga :

  1. Pastikan bahwa perawat memiliki perhatian kepada pasien.
  2. Menggunakan kata-kata yang tidak mengancam. Sebagai contoh, “Dengan ini saya akan membantu anda,” bukan “Ini yang akan saya lakukan pada anda. “Saya akan menghitung nadi anda,” bukan “Saya akan mengambil nadi anda”.
  3. Berbicara jelas dan sopan.
  4. Gunakan nada suara yang menyenangkan.
  5. Gunakan bahasa tubuh yang tepat.
  6. Waspadai kebutuhan pasien untuk berkomunikasi dengan perawat. Luangkan waktu untuk menjawab semua pertanyaan yang perawat ajukan dan untuk menjawab pertanyaan pasien.

Ø  Berkomunikasi dengan Pengunjung

Pengunjung harus diperlakukan sama baiknya dengan tamu kita di rumah. Ingat bahwa mereka sedang prihatin dan seringkali sangat mencemaskan orang yang dikasihinya yang berada dalam perawatan kita. Bagi para pengunjung, kita adalah wakil dari institusi dan staf. Jangan pernah melibatkan diri dalam perselisihan antara pasien dan pengunjung. Kita harus mengetahui :

1.      Jam berkunjung yang tepat pada unit kita

2.      Batasan untuk pengunjung. Sebagai contoh, pasien tertentu hanya boleh dikunjungi dengan waktu yang sudah ditentukan.

3.      Pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan untuk pasien kecuali dengan kondisi khusus.

4.      Kunjungan yang menimbulkan stress dan kelelahan harus dilaporkan pada perawat.

5.      Permintaan informasi tentang keadaan pasien harus dirujuk pada perawat.

6.      Informasi tentang pasien yang diberikan pengunjung atau anggota keluarga pada kita, yang mungkin mempengaruhi perawatn harus dilaporkan pada ketua tim.

7.      Bagaimana membuat laporan yang benar tentang kekhawatiran atau keluhan pengunjung kepada ketua tim.

Ø  Berkomunikasi dengan Anggota Staf yang Lain

Komunikasi dengan anggota staf yang lain memiliki tiga bentuk, yaitu :

1.      Komunikasi lisan atau laporan.

2.      Komunikasi tertulis dalam bentuk :

a.       Rencana asuhan keperawatan.

b.      Flowcharts.

c.       Catatan atau dokumentasi.

d.      Penugasan.

3.      Bahasa tubuh.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  KESIMPULAN

Yang namanya kita hidup bermasyarakat tentu tidak lepas dari kehadiran manusia lain di sekitar kita, ada orang tua, saudara, sahabat, tetangga, dan lainnya. Nah...untuk bisa menjaga agar hubungan antara manusia itu terjalin dengan baik, ada 10 prinsip umum yang harus diperhatikan:

1.      Hindari kebiasaan menyalahkan orang lain/mengomeli

2.      Berikan Penghargaan yang tulus kepada orang lain

3.      Bangkitkan motivasi sukses pada diri orang lain

4.      Berikan perhatian yang tulus

5.      Ingat nama orang lain,

6.      Jadilah pendengar aktif,

7.      Tersenyumlah

8.      Berbicaralah hal-hal yang diminati orang lain.

9.      Buatlah orang lain merasa dirinya penting dengan tulus.

10.  Hormati pendapat orang lain,

Orang berpendapat bahwa hakikat keperawatan yang sebenarnya, dan boleh jadi merupakan unsure-unsurnya yang terpenting, terletak pada kemampuan perawat menfaatkan keterampilan berkomunikasi dalam peranan eksrefsif dari hubungan membantu.

Komunikasi itu ada dua yaitu:

1.      Komunikasi verbal

2.      Komunikasi non verbal

 

3.2  SARAN

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hegner, Barbara R.dkk.2003. Asisten Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan edisi 6. Jakarta : EGC

Wolf, Weitzel, Fuerst. 1974. Fundamental of Nursing. Jakarta: PT gunung Agung

http://kiat4sukses.blogspot.com/2009/01/10_prinsip_hubungan_dasar_manusia.ruang motivasi.

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar