BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manusia adalah makhluk sosial artinya
manusia hanya menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia
tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi”
manusia. Dalam pergaulan manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disisi
lain dia menjadi anak buah tapi disisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia
adalah ayah dan ibu tetapi disisi lain ia adalah anak. Di satu sisi dia adalah
kakak tapi disisi lain dia adalah adik. Demikian juga diposisi guru dan murid,
kawan dan lawan, buruh dan majikan. Dalam hubungan antar manusia
(interpersonal), ada pemimpin yang sangat di patuhi dan di hormati oleh
rakyatnya, ada pula yang di takuti bukan di hormati. Begitupun guru atau orang
tua ada yang di hormati dan ada yanmg di patuhi dan ada pula yang tidak di
hormati dan di penuhi. Mengapa dmikian?
Pada dasarnya
sukses bergantung pada kemampuan hubungan manusia anda. semua keahlian dan
keterampilan teknis di dunia tidak akan dapat membuat seseorang mampu mencapai kesuksesan, kecuali jika ia bisa
mengembangkan hubungan yang baik dengan siapa pun. bahkan john d.rockefeller,
guru pilosoper dunia pernah berkata: “i will pay more for ability to deal with
people than any other ability under the sun!”.
Ini menandakan betapa pentingnya menguasai prinsip hubungan antar manusia. tapi
pertanyaannya, apakah saya bisa meningkatkan kemampuan hubungan manusi saya
dengan orang lain? bisa!!! karena kemampuan hubungan manusia bukan bakat, melainkan sebuah pedoman yang terus dijadikan kebiasaan.
1.2
Tujuan
Agar mahasiswa
mengetahui bagaimana cara kita berhubungan dengan orang lain termasuk cara
berkomunikasi yang baik dan benar, terutama bagi seorang perawat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PRINSIP
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
Yang namanya kita hidup bermasyarakat tentu tidak lepas
dari kehadiran manusia lain di sekitar kita, ada orang tua, saudara, sahabat,
tetangga, dan lainnya. Nah...untuk bisa menjaga agar hubungan antara manusia
itu terjalin dengan baik, ada 10 prinsip umum yang harus diperhatikan:
1.
Hindari kebiasaan menyalahkan orang
lain/mengomeli
Disaat kita mendapatkan suatu masalah, kita terbiasa untuk
menyalahkan orang lain, sebagai contoh, "ini gara-gara kamu sih, kacau deh
urusannya". Itu hanya contoh kalimat menyalahkan orang lain, sobat tentu
memiliki contoh lain. Ketika kita mengomeli seseorang, kita merasa puas, tapi
bagaimana dengan orang yang kita omeli (kalau orangnya yang memiliki jiwa
pema'af ga masalah), nah...kalau gak...tentu dia akan sakit hati.
2.
Berikan Penghargaan yang tulus kepada orang lain
Siapapun orangnya, jika diberikan penghargaan yang tulus,
tentu akan merasa senang dan bahagia bukan. Penghargaan tidak harus berupa
materi, penghargaan bisa bermacam-macam.
3.
Bangkitkan motivasi sukses pada diri orang lain
Sebagai sahabat yang baik, kita harus berikan support kepada
sahabat kita bahwa mereka pasti bisa. Tularkan semangat kita, itu akan
membuatnya respect kepada kita (tentunya hal ini harus dilakukan dengan tulus,
ikhlas)
4.
Berikan perhatian yang tulus
Siapa sih yang tidak senang diberikan perhatian. Iya
ga'...jadi berikanlah perhatian yang tulus kepada orang-orang disekitar kita
5.
Ingat nama orang lain,
Gunakan nama yang bersangkutan di dalam percakapan atau
komunikasi. Misalnya, "Jika mas Andi bersungguh-sungguh,
saya yakin mas Andi akan bisa mewujudkan impian mas
Andi. Kata-kata yang termahal setelah lirik lagu adalah nama yang disebut
berulang-ulang.
6.
Jadilah pendengar aktif,
Kita diciptakan Tuhan dengan 1 mulut dan 2 telinga. Kenapa ?
karena kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada banyak berbicara.
Ketika kita mendengarkan cerita atau ucapan mereka dengan tulus, itu akan
membuat orang tersebut memiliki respect yang tinggi kepada kita, karena dia
merasa dihargai.
7. Tersenyumlah
Senyum adalah ibadah dan merupakan sedekah yang paling
ringan. Percaya atau tidak, 99% orang yang kita tersenyum kepadanya akan
membalas senyuman kita. Coba deh praktekan ^_^. Sobat akan menemukan keindahan
dan kedamaian di dalamnya.
8. Berbicaralah
hal-hal yang diminati orang lain.
Jelas, sifat dasar dari manusia adalah pengen dihargai oleh
orang lain. Berbicaralah tentang hal-hal yang mereka minati.
9. Buatlah
orang lain merasa dirinya penting dengan tulus.
Ilustrasinya begini : "kita sedang berbicara dengan
seseorang, kemudian tiba-tiba handphone kita berdering, kemudian kita angkat
teleponnya, dan mengatakan kepada lawan bicara kita, "ma'af, saya terima
telepon dulu", dia akan berpikir, "saya ini dianggap apa. Hanya waktu
sisa aja dapatnya"(tentu tiap orang berbeda-beda cara pikirnya, diatas
hanya ilustrasi aja). Hal ini
jangan sampai terjadi kepada keluarga kita, kita memberikan waktu sisa kepada
istri dan anak-anak kita, karena kesibukkan kita di tempat berkerja.
10. Hormati
pendapat orang lain,
Walaupun kita tidak sependapat dengannya. Bukannya justru
kita berdebat dengannya. Hal ini menjadi point penutup pada artikel malam ini.
2.2
.Prinsip-prinsip Dale Carnegie Tentang
Hubungan Dengan Manusia
Dale Carnegie adalah seorang pakar hubungan manusia yang
terkenal. Kursus yang dibukanya diklaim sangat membantu para eksekutif ataupun
pekerja level bawah yang. memiliki masalah dengan hubungan manusia di tempat
mereka bekerja. Berikut ini saya hadirkan prinsip-prinsip Dale Carnegie yang
dimuat dalam buku karyanya yang berjudul ”How to Win Friends and Influence
People”.
Teknik-teknik
mendasar dalam hubungan manusia:
1.
Jangan mengkritik, mencerca, atau mengeluh.
2.
Berikan penghargaan yang jujur dan tulus.
3.
Bangkitkan minat pada diri orang lain.
Cara untuk
membuat orang lain menyukai Anda:
1.
Jadilah sungguh-sungguh berminat terhadap orang lain.
2. Tersenyumlah.
3. Ingatlah
nama seseorang adalah hal paling mengesankan dan paling penting bagi orang itu
dalam bahasa apapun.
4. Jadilah
pendengar yang baik. Dorong orang lain untuk berbicara tentang diri mereka.
5. Bicarakan
minat-minat orang lain.
6.
Buat orang lain merasa penting, dan lakukan itu dengan
tulus.
Memikat orang
lain mengikuti cara berpikir Anda:
1.
Satu-satunya cara untuk memperoleh manfaat paling
banyak dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri.
2. Perlihatkan
respek terhadap pendapat orang lain. Jangan pernah berkata, ”Anda salah.”
3. Kalau
Anda salah, akuilah dengan cepat dan simpatik.
4. Mulailah
dengan cara yang ramah.
5. Usahakanlah
orang lain mengucapkan ”ya, ya” dengan segera.
6. Biarkan
orang lain yang lebih banyak berbicara.
7. Biarkan
orang lain merasa bahwa itu adalah idenya.
8. Cobalah
dengan sungguh-sungguh melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
9. Bersimpatilah
dengan ide dan hasrat orang lain.
10. Imbaulah
motif-motif yang lebih mulia.
11. Dramatisir
ide-ide Anda.
12. Lemparkan
tantangan.
Menjadi Pemimpin:
1. Mulailah
dengan pujian dan penghargaan yang jujur.
2. Beritahu
kesalahan orang lain dengan cara tidak langsung.
3. Bicarakan
kesalahan Anda dulu sebelum mengkritik orang lain.
4. Ajukan
pertanyaan sebagai pengganti memberi perintah langsung.
5. Biarkan
orang lain menyelamatkan muka.
6. Pujilah
peningkatan sekecil apapun dan pujilah setiap peningkatan. Jadilah ”tuluslah
dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam penghargaan Anda.”
7. Beri
orang lain reputasi yang baik untuk mereka penuhi.
8. Gunakan
dorongan. Buatlah kesalahan tampak mudah diperbaiki.
9.
Buat orang lain merasa senang mengerjakan hal yang Anda
sarankan.
2.3
Teori Model Dan Kualitas Hubungan Antar
Manusia
A.
Teori Transaksional (model Pertukaran
Sosial)
Menurut teori ini
hubungan antara manusia (Interpersonal) itu berlangsung mengikuti kaedah
transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam
transaksinya atau malah merugi. Jika mereka merasa memperoleh keuntungan maka
hubungan itu terasa mulus, tetapi jika merasa rugi hubungan itu akan terganggu,
putus, atau bahkan menjadi permusuhan.
B.
Teori Peran
Menurut teori ini
sebenernya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenarionya yang sudah disusun
oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaiman peran setiap orang dalam
pergaulannya. Dalam skenario itu, sudah “tertulis” seorang presiden itu harus
bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana,
seorang murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis bagaimana peran apa
yang harus dilakukan oleh suami, istri, ayah, ibu, dst. Menurut teori ini jika
seseorang meatuhi skenario maka hidupnya harmoni, dan justru sebaliknya.
C.
Teori Permainan
Menurut teori ini
manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, orang dewasa, dan orang tua.
Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggung jawab, dan jika tidak terpenuhi
keinginannya ia akan nangis atau ngambek. Sedangkan orang dewasa ia lugas dan
tanggung jawab, sadara akibat dan sadar resiko. Adapun orang tua dia selalu
memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka.
2.4 PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Manusia adalah mahluk social yang di samping organisme
biologis para ahli pisikologis dan sosiologis menunjukan, interaksi social
individu di perlukan untuk memenuhi beberapa kebutuhan pisikososial yang paling
elementer seperti cinta, kasih sayang, pengakuan dan keinginan yang disenangi komunikasi intervensi perawat untuk memenuhi
kebutuhan pasien pada umumnya akan menurun efektivitasnya.
Komunikasi dipengaruhi usia pasien kemampuan mental dan
fisik, kelas sosio ekonomi, kultur
bidang minat, serta variable-variabel lainnya tidak terdapat satu pendekatan
yang bisa cocok bagi semua pasien. Opname tentang pentingnya gizi jelas berbeda
di bandingkan komunikasi dengan orang sehat di rumahnya tentang diet bergizi
bagi keluaganya. Pemakaian dialet selang tertentu mungkin dapat diterima bila
komunikasi dengan termaja tetapi tak dapat di terima kalau berkomunikasi dengan
seseorang pimpinan berusia setengah baya.
Berdiam diri merupakan bagian komunikasi yang mengandung
makna. Berdiam diri mempunyai banyak arti, mungkin pasien tidak menyenangi
perawat dan penolakan untuk berbicara agaknya sifat melawan dan ketus, “saya
tidak inggin mengatakan apapun kepadamu’’. Mungkin pula pasien ingin jaga
perasaanya dan berbicara pada saat itu akan menganggu jalan pikirannya. Berdiam
diri dapat digunakan sebagai cara mengundurkan diri dan karenanya sebagai
pelarian ancaman orang yang tidak mau memperkatakan rasa takut dapat mengunakan
berdiam diri guna menghidari emosi yang tidak menyenagkan. Berdiam diri mungkin
pula merupakan rasa tanda betah berada tepat pada dekat teman karib, atau suami
istri bersikap diam tetapi berkomunikasi banyak hal. Masalah berdiam diri dapat
di bahas pada waktunya individu,
khususnya bila perawat hendak memvalidasi sepekulasi tentang artinya.
Rasa takut akan sikap berdiam diri kadang –kadang
menyebabkan perawat terlalu banyak berbicara apapun sebab timbulnya sikap diam
tetlalu banyak berbicara ;mungkin menimbulkan masalah yang dihadapi orang
tersebut tak dapat diidentifikasi dan di jaga. Juga terlalu banyak berbicara
menetapkan fokus pada perawat, bukan pada pasien galibnya sebuah sair dalam bab
3 buku perjanjiian dalam injil.
Pengamatan merupakan bagian komunikasi yang amat
penting. Pengamatan merupakan proses aktif yang melibatkan penglihatan dan
interfretasi. Proses ini terutama sangat bermanfaat sebagai alat validasi.
Misalnya perawat menduga seorang pasien takut mendengar hasil tes darah yang
dijalaninya, tetapi ia selalu mengatakan tes itu tidak penting. Perawat melihat
pasien berjalan bolak balik di gang sambil berfikir. Pengamatan perilaku pasien
memvalidasi dugaan perawat bahwa pasien mungkin takut, nampaknya merupakan
upaya menutup-nutupi perasaan yang sebenarnya.
Informasi yang penting untuk memahami seseorang dan
permasalahan paling baik dapat diperoleh bila komunikasi mempunyai tujuan
tertentu bila ia berfokus pada individu. Jelasnya, bila perawat menyadari bahwa
mengetahui sesuatu tentang kegiatan pasien sehari-hari akan membantunya
merencanakan perawatannya, ia dapat merencanakan komunikasinya dengan pasien
menurut pengetahuannya tersebut.
2.5 JENIS-JENIS KOMUNIKASI
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal menggunakan kata-kata yang dapat diucapkan
atau ditulis. Anda menggunakan kata-kata untuk menjelaskan kepeda pasien
tentang rencana tindakan dan bagaimana mereka dapat membantunya. Perawat atau
ketua tim memakai kata-kata untuk menjelaskan tugas-tugas anda. Pengunjung
memakai kata-kata untuk menanyakan jam besuk. Anda juga menggunakan kata-kata
untuk menjawabnya. Pilih kata dengan hati-hati agar pesan yang di sampaikan
jelas.
Nada suara, pilihan kata dan gerakan tangan dan wajah
memberangi petunjuk makna yang sebenarnya dari sebuah pesan. Dengarkan dengan
baik pesan pengarahan dan tugas yang diberikan.
- Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah pesan yang disampaikan melalui
gerakan tubuh seseorang, bukan melalui ucapan atau tulisan. Jenis komunikasi
ini di sebut bahasa tubuh, yang dapat memberi anda banyak informasi.
Seringkali, pesan-pesan nonverbal memberi tanda yang lebih kuat daripada
pesan-pesan verbal. Pasien yang mengalami nyeri akan melindungi daerah yang
nyeri tersebut. Air mata atau keengganan membuat kontak mata merupakan
tanda-tanda depresi. Cara pasien berkomunikasi melalui bahasa tubuh antara lain
melalui:
Postur
1.
Gerakan tangan atau tubuh
2.
Tingkat aktivitas
3.
Ekspresi wajah
4.
Penampilan keseluruhan
5.
Posisi tubuh
6.
Mendengar merupakan bagian komunikasi yang
penting,mendengar merupakn pruses aktib yang melibatkan pendegar dan
interprensiatas apa yang di dengar.proses ini membutuhkan perhatian dan
konsestransi guna memilih,mengevaluasi dan memvaldasi tanda-tanda (clues) yang
merupakn bantuan memahami makna yang sebenarnya dari apa yang di katan seseorang
proses ini memerlukan sikap melupakan diri sendiri dan memikirkan sik pembicara
7.
Mendegar secara selektib atau mendengarkan apa yang
inggin di dengarkan akan menghambat komunikasi.dari waktuk perawat dan pasian
termasuk perawat dan pasien – melakukan kesalahan hanya mendengarkan apa yang
ingin kita dengar. Tak aka nada orang yang suka mendengar berita buruk; tak ada
orang yang suka mendengar bahwa ia harus menghentikan berbagai kesenangan
hidup; kita juga tidak ingin mendengar akan tiba-tiba akan susuah.
8.
Pura-pura mendengarkan dan memberikan respon secara
implusif ketika orang lain berbicara berbicara merupakan hambatan komunikasi.
Jarang ada pembicaraan yang tidak peka terhadap sikap apatis, rasa bosan,
kurang minat, atau perhatian yang dibuat-buat dipihak pendengar.
2.4 PENGHALANG KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Keterampilan komunikasi tertentu mungkin di perlukan
pada beberapa keadaan. Sebagai contoh, pada saat :
1.
Pasien bingung atau berbicara dengan bahasa yang
berbeda. Pasien mengalami kesulitan dalam memahami segala sesuatunya kecuali
dengan kata-kata yang sederhana atau pengarahan.
2.
Pendengaran pasien terganggu. Pasien ini mungkin tidak
dapat memahami kata-kata perawat. Mungkin perawat perlu menggunakan isyarat
atau pesan tertulis.
3.
Pasien buta. Pasien ini tidak dapat melihat ekspresi
wajah perawat. Kata-kata dan nada suara perawat akan menjadi suatu hal yang
penting.
4.
Pasien yang afasia dan tidak dapat memahami atau
menyampaikan pikiran dan pendapatnya secara efektif.
Perilaku perawat juga dapat mempengaruhi seberapa baik
perawat mengerti dan mengirim pesan. Sebagai contoh, pada saat perawat marah
atau cemas, perawat akan sulit menemukan kata-kata kunci yang tepat. Hal ini
berlaku juga bagi pasien yang marah atau gelisah. Tetapi jika perawat mau
terbuka dan mau mendengarkan apa yang orang lain katakan, perawat akan
mendengar lebih dari yang perawat harapkan.
2.5 MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Beberapa hal yang perawat lakukan untuk memperbaiki komunikasi :
- Mendengar
Mendengar merupakan bagian komunikasi yang penting, mendengar
merupakan proses aktif yang melibatkan pendengar dan interprensi atas apa yang
di dengar. Proses ini membutuhkan perhatian dan konsentrasi guna memilih,
mengevaluasi dan memvalidasi tanda-tanda (clues) yang merupakan bantuan
memahami makna yang sebenarnya dari apa yang dikatakan seseorang. Proses ini
memerlukan sikap melupakan diri sendiri dan memikirkan si pembicara.
Mendengar secara selektif atau mendengarkan apa yang inggi
didengarkan akan menghambat komunikasi. Dari waktu perawat dan pasien termasuk
perawat dan pasien melakukan kesalahan hanya mendengarkan apa yang ingin kita
dengar. Tak akan ada orang yang suka mendengar berita buruk, tak ada orang yang
suka mendengar bahwa ia harus menghentikan berbagai kesenangan hidup, kita juga
tidak ingin mendengar akan tiba-tiba susah.
Pura-pura mendengarkan dan memberikan respon secara implusif
ketika orang lain berbicara merupakan hambatan komunikasi. Jarang ada
pembicaraan yang tidak peka terhadap sikap apatis, rasa bosan, kurang minat,
atau perhatian yang dibuat-buat dipihak pendengar.
- Berusaha
untuk tetap mengikuti percakapan. Jangan memaksa pasien melanjutkan jika
ia cemas atau tampak ingin mengganti pokok pembicaraan.
- Gunakan
bahasa tubuh yang menunjukkan minat dan perhatian perawat. Sentuh pasien,
jika dirasa tepat. Bersandar ke depan, dengarkan dengan sungguh-sungguh
dan pertahankan kontak mata.
- Tawarkan
informasi factual. Jangan memasukkan pendapat pribadi kita ke dalam
percakapan.
- Berusaha
untuk mereflesikan perasaan dan pikiran yang di nyatakan pasien dengan
mengulang pernyataan tersebut dalam bentuk pertanyaan.
- Memberi
perhatian penuh pada rekan kerja.
- Ajukan
pertanyaan untuk klarifikasi pesan-pesan yang tidak jelas.
- Jangan
memotong pembicaraan sampai si pemberi informasi selesai menyampaikan
pesan.
- Memberi
lingkungan yang tenang tanpa gangguan (distraksi).
2.6 BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Ada beberapa hal yang harus diingat pada saat
berkomunikasi dengan pasien. Hal pertama adalah bahwa perawat berada di
- Pastikan
bahwa perawat memiliki perhatian kepada pasien.
- Menggunakan
kata-kata yang tidak mengancam. Sebagai contoh, “Dengan ini saya akan
membantu anda,” bukan “Ini yang akan saya lakukan pada anda. “Saya akan
menghitung nadi anda,” bukan “Saya akan mengambil nadi anda”.
- Berbicara
jelas dan sopan.
- Gunakan
nada suara yang menyenangkan.
- Gunakan
bahasa tubuh yang tepat.
- Waspadai
kebutuhan pasien untuk berkomunikasi dengan perawat. Luangkan waktu untuk
menjawab semua pertanyaan yang perawat ajukan dan untuk menjawab
pertanyaan pasien.
Ø
Berkomunikasi
dengan Pengunjung
Pengunjung harus diperlakukan sama baiknya dengan tamu kita
di rumah. Ingat bahwa mereka sedang prihatin dan seringkali sangat mencemaskan
orang yang dikasihinya yang berada dalam perawatan kita. Bagi para pengunjung,
kita adalah wakil dari institusi dan staf. Jangan pernah melibatkan diri dalam
perselisihan antara pasien dan pengunjung. Kita harus mengetahui :
1.
Jam berkunjung yang tepat pada unit kita
2.
Batasan untuk pengunjung. Sebagai contoh, pasien
tertentu hanya boleh dikunjungi dengan waktu yang sudah ditentukan.
3.
Pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan untuk
pasien kecuali dengan kondisi khusus.
4.
Kunjungan yang menimbulkan stress dan kelelahan harus
dilaporkan pada perawat.
5.
Permintaan informasi tentang keadaan pasien harus
dirujuk pada perawat.
6.
Informasi tentang pasien yang diberikan pengunjung atau
anggota keluarga pada kita, yang mungkin mempengaruhi perawatn harus dilaporkan
pada ketua tim.
7.
Bagaimana membuat laporan yang benar tentang
kekhawatiran atau keluhan pengunjung kepada ketua tim.
Ø
Berkomunikasi
dengan Anggota Staf yang Lain
Komunikasi
dengan anggota staf yang lain memiliki tiga bentuk, yaitu :
1.
Komunikasi lisan atau laporan.
2.
Komunikasi tertulis dalam bentuk :
a.
Rencana asuhan keperawatan.
b.
Flowcharts.
c.
Catatan atau dokumentasi.
d.
Penugasan.
3.
Bahasa tubuh.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Yang namanya kita hidup bermasyarakat tentu tidak lepas
dari kehadiran manusia lain di sekitar kita, ada orang tua, saudara, sahabat,
tetangga, dan lainnya. Nah...untuk bisa menjaga agar hubungan antara manusia
itu terjalin dengan baik, ada 10 prinsip umum yang harus diperhatikan:
1.
Hindari kebiasaan menyalahkan orang
lain/mengomeli
2.
Berikan Penghargaan yang tulus kepada orang lain
3.
Bangkitkan motivasi sukses pada diri orang lain
4.
Berikan perhatian yang tulus
5.
Ingat nama orang lain,
6.
Jadilah pendengar aktif,
7. Tersenyumlah
8. Berbicaralah
hal-hal yang diminati orang lain.
9. Buatlah
orang lain merasa dirinya penting dengan tulus.
10. Hormati
pendapat orang lain,
Orang berpendapat bahwa hakikat keperawatan yang
sebenarnya, dan boleh jadi merupakan unsure-unsurnya yang terpenting, terletak
pada kemampuan perawat menfaatkan keterampilan berkomunikasi dalam peranan
eksrefsif dari hubungan membantu.
Komunikasi
itu ada dua yaitu:
1.
Komunikasi verbal
2.
Komunikasi non verbal
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Hegner, Barbara
R.dkk.2003. Asisten Keperawatan Suatu
Pendekatan Proses Keperawatan edisi 6. Jakarta : EGC
Wolf,
Weitzel, Fuerst. 1974. Fundamental of Nursing. Jakarta: PT gunung Agung
http://kiat4sukses.blogspot.com/2009/01/10_prinsip_hubungan_dasar_manusia.ruang
motivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar